Kamis 15 Aug 2024 05:37 WIB

Polemik Jilbab Paskibraka, Senator DKI: Tindakan BPIP Jauh melenceng dari Pancasila

Kepala BPIP menegaskan, setiap calon Paskibraka tahun 2024 mendaftar secara sukarela.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: A.Syalaby Ichsan
Senator asal Jakarta, Dailami Firdaus.
Foto: Republika.co.id
Senator asal Jakarta, Dailami Firdaus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Dailami Firdaus mengecam adanya kejadian pencopotan jilbab petugas Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) 2024. Menurut senator asal DKI Jakarta itu, kejadian tersebut menjadi bentuk kemunduran dalam menjaga kebhinekaan dan keberagaman bangsa Indonesia.

Dailami mengatakan, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) merupakan pihak yang bertanggung jawab atas kejadian itu. Pasalnya, Paskibraka berada di bawah pembinaan BPIP. Karena itu, ia menyayangkan tindakan BPIP, yang notabenenya harus menguatkan nilai-nilai Pancasila yang mengedepankan toleransi.

Baca Juga

"Ini menjadi catatan buruk dan sangat fatal untuk BPIP sebagai lembaga yang seharusnya mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mereka justru melakukan tindakan yang menjadikan lembaga ini jauh melenceng dari nilai nilai Pancasila," kata dia melalui keterangannya, Rabu (14/8/2024). 

photo
Anggota Paskibraka 2024 berbaris seusai dikukuhkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Selasa (13/8/2024). Presiden mengukuhkan 76 anggota Paskibraka 2024 yang nantinya akan bertugas di Istana Negara, IKN pada 17 Agustus 2024. - (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Menurut Dailami, pencopotan jilbab terhadap Paskibraka putri itu jelas merupakan tindakan yang tidak mencerminkan serta mengedepankan makna yang terkandung dalam Pancasila. Sebab, tindakan itu sama dengan merampas hak petugas Paskibraka untuk menjaga prinsip dalam beragama.