Kamis 15 Aug 2024 22:13 WIB

Orang Tua Kecewa Besar, Dididik dari Kecil Nilai Islam, tapi Lepas Jilbab Saat Pengukuhan

Pemprov Jabar telah mengajukan keberatan terhadap BPIP.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Kesbangpol Kabupaten Sumedang Asep Tatang Sujana menyampaikan keberatan terhadap peristiwa salah satu delegasi Paskibraka asal Sumedang Sofia Sahla yang harus melepas jilbab saat pengukuhan Paskibraka Nasional 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Foto: M Fauzi Ridwan
Kepala Kesbangpol Kabupaten Sumedang Asep Tatang Sujana menyampaikan keberatan terhadap peristiwa salah satu delegasi Paskibraka asal Sumedang Sofia Sahla yang harus melepas jilbab saat pengukuhan Paskibraka Nasional 2024 di Ibu Kota Nusantara (IKN).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Sumedang melalui Kesbangpol Jawa Barat melayangkan keberatan kepada Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terkait delegasi Paskibraka asal Sumedang Sofia Sahla yang tidak memakai jilbab saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara, Selasa (13/8/2024). Padahal, sosok Sofia sudah berjilbab sejak kecil.

Kepala Kesbangpol Kabupaten Sumedang Asep Tatang Sujana mengaku tidak mengetahui persis kronologi delegasi Paskibraka asal Sumedang yang harus melepas jilbab di acara pengukuhan. Sebab, delegasi paskibraka diisolasi setelah tiba di IKN dan tidak dapat dihubungi.

Baca Juga

"Jabar telah menyampaikan keberatan tentang proses yang terjadi kalau Sumedang terwakili oleh pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menyatakan keberatan dengan insiden tadi," ucap dia di Pemkab Sumedang, Kamis (15/8/2024).

Asep berharap peristiwa tersebut tidak terulang kembali. Ia melanjutkan orang tua dari Sofia Sahla pun merasa kecewa melihat anaknya melepas jilbab saat pengukuhan.