Sabtu 17 Aug 2024 00:03 WIB

Pengamat Apresiasi Politik Merangkul Prabowo

Prabowo ingin melakukan rekonsiliasi nasional.

Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum Partai Gerindra yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto (kedua kiri) bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) didampingi jajaran petinggi kedua parpol menyampaikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (15/8/2024). Usai pertemuan tersebut Surya Paloh menyatakan pihaknya bersepakat untuk bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming demi kemajuan Indonesia.
Foto: ANTARA FOTO/Reno Esnir
Ketua Umum Partai Gerindra yang juga presiden terpilih Prabowo Subianto (kedua kiri) bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) didampingi jajaran petinggi kedua parpol menyampaikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (15/8/2024). Usai pertemuan tersebut Surya Paloh menyatakan pihaknya bersepakat untuk bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming demi kemajuan Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Survei and Polling Indonesia (SPIN) Igor Dirgantara mengatakan sikap presiden terpilih Prabowo Subianto yang menerima Partai Nasdem yang sebelumnya berseberangan dengan dirinya ketika Pilpres 2024 dinilai sebagai langkah positif.

Tidak hanya partai yang memiliki kursi di DPR, Igor menyampaikan Prabowo juga menerima partai non parlemen seperti PPP dan Perindo untuk bergabung membangun Indonesia ke depan, ini menunjukkan bahwa Prabowo merupakan pemimpin yang merangkul untuk menjalin rekonsiliasi nasional.

Baca Juga

"Memang Pak Prabowo itu kan dari awal dia sudah mengatakan setelah dia memenangkan Pilpres 2024, keinginan Pak Prabowo melakukan rekonsiliasi nasional, jadi tidak hanya Nasdem tapi juga PPP, Perindo," ujar Igor, Jumat (16/8/2024).

Igor menambahkan Prabowo sering mengutip pepatah yang menyebut satu musuh terlalu banyak, seribu kawan terlalu sedikit. Oleh karena itu, dalam politiknya Prabowo sebisa mungkin untuk merangkul semua anak bangsa untuk bersatu membangun Indonesia.