Rabu 21 Aug 2024 17:21 WIB

Ketika ChatGPT Jadi 'Haters' Pengguna Instagram

ChatGPT Roast My Instagram Feed menjadi tren di media sosial.

Red: Qommarria Rostanti
ChatGPT (ilustrasi). Tren ChatGPT Roast My Instagram Feed menjadi viral di medsos.
Foto: www.freepik.com
ChatGPT (ilustrasi). Tren ChatGPT Roast My Instagram Feed menjadi viral di medsos.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren baru menjadi viral di jagat media sosial, terutama Instagram. Siapa sangka, kecerdasan buatan (AI) ChatGPT kini bisa menjadi haters dadakan bagi para pengguna Instagram.

Ya, tren ChatGPT Roast My Instagram Feed mengajak pengguna untuk meminta ChatGPT memberikan komentar sarkastik dan lucu tentang tampilan feed Instagram mereka. Bagaimana cara kerjanya?

Baca Juga

Pengguna hanya perlu mengambil screenshot feed Instagram mereka, lalu memasukkannya ke dalam ChatGPT. Dengan menggunakan prompt yang tepat, seperti "Roast my Instagram feed," AI ini akan menganalisis gambar dan memberikan komentar yang kocak dan kadang-kadang pedas.

Beberapa komentar yang muncul misalnya, "Anda jelas menghargai makanan enak dan tidak malu memamerkannya. Foto close-up makanan  itu menggiurkan, tetapi kami semua tahu Anda hanya menggoda kami dengan petualangan kuliner Anda. Sementara itu, sebagian dari kami hanya memanaskan kembali sisa makanan!".

Ada juga, "Terkadang hidup hanya tentang membiarkan anak-anak kecil bersenang-senang, tetapi Anda malah mendokumentasikan kelucuan mereka untuk diunggah di Instagram".

Dengan memanfaatkan kemampuan ChatGPT untuk memahami konteks dan memberikan tanggapan yang relevan, pengguna mendapatkan pengalaman interaktif yang menghibur. Tren ini juga memberikan peluang bagi orang-orang untuk melihat konten mereka dari sudut pandang yang lucu dan tidak terduga.

Menggunakan ChatGPT untuk "roast" feed Instagram bukan hanya menghasilkan komentar yang lucu, tetapi juga meningkatkan keterlibatan pengikut. Pengikut akun sering kali ikut serta dalam percakapan, menambahkan komentar mereka sendiri, dan berbagi tanggapan ChatGPT dengan jaringan mereka.

Meskipun tren ini banyak diminati, ada beberapa risiko dan pertimbangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah potensi penyalahgunaan data pribadi dan privasi pengguna. Memberikan akses kepada AI untuk melihat konten pribadi harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

Selain itu, meskipun tujuan dari "roast" ini adalah untuk hiburan, ada kemungkinan beberapa percakapan bisa dianggap menyinggung atau kurang sensitif. Oleh karena itu, sangat penting bagi pengembang teknologi ini untuk memastikan bahwa komentar tetap dalam batas etika dan tidak memicu kontroversi yang tidak diinginkan.

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement