Sukses dalam karier identik dengan kesejahteraan. Dibutuhkan pengetahuan dan perencanaan karier yang tepat di masa depan agar kamu bisa meraih impian seperti yang kamu inginkan.
Hal ini merupakan sesuatu yang penting bagi karyawan. Dalam dunia kerja, ada perusahaan yang dengan senang hati memikirkan karier karyawannya dan ada pula perusahaan yang hanya menguras tenaga karyawan tanpa memikirkan masa depan mereka.
Sebagai karyawan, haruslah jeli dalam memilih perusahaan dan jika sudah terlanjur masuk ke perusahaan, maka bisa menganalisa lebih jauh apakah bertahan di perusahaan yang sama atau pindah jika tidak bisa memenuhi impian kariermu. Jika pindah juga ada dua pilihan, mau pindah ke perusahaan lain atau memulai usaha sendiri. Keduanya punya konsekuensi masing-masing dan kamu harus bisa menjalaninya dengan perencanaan yang baik pula.
Tidak semua orang paham bagaimana cara merencanakan karier yang baik. Mereka tahu ingin sukses berkarier namun kadang tak paham cara meraihnya. Oleh karena itu, ketahui langkah-langkah yang dapat membantumu membuat dan meraih perencanaan karier yang bisa dijadikan panduan.
Baca Juga: Kuasai 5 Skill ini Jika Ingin Karir Menanjak
1. Menyusun Visi Terlebih Dahulu
Menyusun Visi
Jika perusahaan punya visi dan misi, maka karyawan juga harus punya visi. Visi ini bisa berawal dari mimpi yang ingin diraih. Merujuk pada ulasan Cambridge Dictionary, visi adalah pandangan masa depan (view of the future). Jadi jika ingin membuat visi maka harus bisa membayangkan diri di masa mendatang, 5 sampai 10 tahun ke depan.
Jika masih bingung membuat visi, coba ikuti cara berikut ini:
- Tanyakan kepada diri apa yang kamu inginkan di masa mendatang.
- Bayangkan akan menjadi apa dirimu beberapa tahun ke depan.
- Jika masih susah membayangkan sampai 5 tahun atau 10 tahun, mulailah dengan visi 2 sampai 3 tahun.
Visi adalah panduan ke mana seseorang harus melangkah. Kamu harus jeli dalam membuat visi, jangan seperti memilih pakaian yang akan digunakan hari ini yang bisa beganti-ganti pakaian. Visi harus spesifik, dan perlu mengujinya, apakah hal itu memang benar-benar yang kamu inginkan di masa mendatang. Visi bisa berganti namun jangan terlalu sering yang berakibat tidak fokus atau bahkan gagal meraihnya.
2. Mulai Mengenali Diri, Jangan Fokus pada Kelemahan, Pacu terus Kekuatan
Melihat kekuatan dan kelemahan ini tidaklah gampang. Kadang orang lain lebih paham tentang dirimu akibat egomu terhadap keinginan yang sebenarnya bukanlah bidang di mana kamu menyimpan bakat. Untuk bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki secara objektif, kamu bisa meminta pendapat dari beberapa teman dekat. Catatlah hal-hal yang mereka ungkap mengenai kekuatan dan kelemahan dirimu.
Walaupun pendapat teman yang kamu mintai masukan tidak sesuai dengan keyakinan, tampung saja semuanya. Kamulah yang harus mengambil peran lebih banyak untuk mengenal kekuatan dan kelemahan karena seharusnya kamu adalah orang yang paling mengerti dirimu.
3. Review Pencapaian Masa Lalu, Pacu Bidang yang Sudah Berhasil, Jangan Fokus pada Kegagalan
Review Pencapaian
Dalam bekerja atau beraktivitas, jadikan keberhasilan demi keberhasilan sebagai sebuah kebiasaan yang membanggakan. Setiap ada kegagalan, evaluasi sejenak dan segera lupakan, namun jika punya keberhasilan, evaluasi menyeluruh agar bisa mengulanginya lagi di masa yang akan datang dengan lebih gemilang lagi.
Ada baiknya mencatat setiap penghargaan atau prestasi yang pernah diperoleh saat bekerja. Bisa aja catatan prestasi ini kelak bermanfaat saat mencari pekerjaan atau karier baru. Selain membuat resume atau CV lebih menarik, catatan prestasi juga berguna untuk perencanaan karier kedepannya.
4. Fokus dan Tingkatkan Terus Keterampilan yang Dikuasai
Keterampilan biasanya sejalan dengan minat. Tak ada salahnya mencatat keterampilan yang kamu kuasai untuk merencanakan masa depan dengan lebih baik. Keterampilan tidak pelu banyak-banyak, yang penting ahli di satu bidang yang diminati. Misalnya keterampilan menulis untuk pekerjaan reporter, selain itu kemampuan observasi, menginterview, menginvestigasi, menulis, mengedit, dan lain sebagainya.
Dengan mencatat dan mengetahui keterampilan yang dikuasai, kamu dapat menyesuaikan jenis pekerjaan yang berhubungan dengan keterampilan tersebut. Perencanaan karier juga lebih mudah dilakukan karena tidak terbatas dengan satu jenis pekerjaan saja.
5. Ikuti Passion karena Passion akan Menunjang Keterampilan Sehingga Bisa Menjadi Profesional dalam Bekerja
Ikuti Passion
Bekerja dengan passion akan membuatmu semakin produktif, karena dengan passion kamu akan rela berkorban apa saja termasuk uang, waktu, dan tenaga. Passion akan memberikan kepuasan dan rasa bahagia yang tak bisa dibayar dengan apapun juga.
Contoh passion adalah misalnya kamu seorang karyawan di perusahaan IT dan sangat tertarik di bilang teknologi komputer dan gadget, jika sudah punya passion di bidang tersebut, maka kamu akan rela mengembangkan minat di bidang itu sepulang kerja. Bisa jadi kamu akan menemukan ilmu-ilmu baru di bidang teknologi komputer.
Hal ini berkebalikan juga jika posisi kamu bekerja pada bidang yang tidak disukai. Daripada buang waktu percuma, ada baiknya mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion agar hasil kerja juga maksimal.
6. Cermat Membaca Tren dan Peluang Karier di Masa Depan
Perkembangan teknologi yang pesat seperti saat ini disadari atau tidak telah menutup beberapa pekerjaan sekaligus membuka kesempatan karier di bidang yang lainnya. Contohnya saja pekerjaan atau bidang yang terkait surat menyurat, fotografi, dan sejenisnya. Sebagai gantinya kesempatan berkarya di bidang aplikasi dan transaksi berbasis online sangat terbuka lebar.
Kamu harus jeli membaca tren masa depan ini. Jangan sampai kamu menggeluti bidang yang ternyata ke depannya sudah tidak diperlukan lagi akibat tergilas kemajuan teknologi. Jika tak bisa memprediski tren masa depan, setidaknya kamu bisa cepat adaptasi dan menyesuaikan keterampilan yang kamu miliki dengan kondisi saat ini.
7. Membuat Career Path yang Terukur dengan Metode “SMART”
Jalur Karier
Metode SMART yaitu Specific, Measureable, Achievable, Realistic, dan Time-bound banyak digunakan dalam perencanaan karier karena lebih spesifik, dapat dicapai, realistis, dan memiliki tenggat waktu dalam pencapaian tujuan.
Kamu bisa memulai metode tersebut dengan menentukan apa yang akan dilakukan beberapa tahun ke depan. Bisa dimulai dengan perencanaan setiap tahunnya, setiap 6 bulan, atau bahkan goal setiap bulannya.
8. Jalankan Rencana Karier yang Sudah Dibuat dengan Disiplin dan Bertanggung Jawab
Banyak orang gagal karena tidak disiplin dalam menjalankan rencana yang sudah dibuat. Sebuah perencanaan yang matang dan detail tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya eksekusi. Metode SMART akan banyak membantu memberikan panduan bagaimana membuat sebuah perencanaan karier yang tepat.
9. Demi Menunjang Tujuan yang Ingin Diraih, Tingkatkan Terus Keterampilan dan Level Pendidikan
Meningkatkan Keterampilan
Tak jarang rencana karier yang ingin diraih membutuhkan keterampilan yang memadai dan juga level pendidikan yang setara. Mau tidak mau kamu harus lakukan ini. Meningkatkan keterampilan dan pendidikan juga bisa jadi mediamu untuk memperluas wawasan, koneksi, dan peluang karier atau bisnis yang lebih baik lagi ke depannya.
10. Lakukan Evaluasi Perencanaan Karier Secara Berkala, Bisa Triwulan, Semester, atau Tahunan
Evaluasi rutin merupakan bagian penting dari sebuah perencanaan. Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mengontrol dan memperbaiki hal-hal yang telah dilakukan apakah sesuai di jalur perencanaan karier atau menyimpang. Di sisi lain, evaluasi rutin terhadap perencanaan karier, juga bisa dijadikan sebagai metode yang efektif untuk mencapai tujuan karier secara berkala.
Baca Juga: Tren Jalur Karir 2022, Simak Apa Saja Kategorinya
Memahami Potensi Diri dan Evaluasi Berkala Sebagai Kunci Masa Depan yang Cerah
Dalam membuat perencanaan karier, kamu perlu meluangkan waktu untuk mengenal diri sendiri, dan melihat peluang di luar dirimu. Lebih awal dalam merencanakan karier akan lebih baik, syaratnya harus bertindak sesuai rencana dan mengevaluasinya secara rutin.
Jika diperlukan, konsultasi dengan bagian personalia agar perencanaan karier semakin baik. Langkah di atas bisa membantu membuat “career path” yang baik ke depannya.
Baca Juga: 6 Langkah Mudah untuk Memilih Jalur Karir yang Tepat