Ahad 25 Aug 2024 18:18 WIB

Prevalensi Stunting 3,69 Persen, Farmasi UI Gelar Pengabdian Masyarakat di Bojong Menteng

Biji hanjeli diketahui memiliki manfaat bagi kesehatan.

Red: Fernan Rahadi
Praktik penyeduhan kopi biji hanjeli di tengah masyarakat suku Baduy Desa Bojong Menteng Lebak, Banten, beberapa waktu lalu.
Foto: dokpri
Praktik penyeduhan kopi biji hanjeli di tengah masyarakat suku Baduy Desa Bojong Menteng Lebak, Banten, beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Berdasarkan laporan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak tahun 2023, prevalensi balita stunting di kabupaten ini sebesar 3,69 persen. Hal tersebut mendorong Prof Berna Elya, selaku dosen dari Fakultas Farmasi UI untuk mengadakan program pengabdian masyarakat dalam rangka mengatasi kasus stunting di desa sekitar Kabupaten Lebak.

Hingga pada hari Sabtu, 27 Juli 2024, telah dilaksanakan program pengabdian masyarakat suku Baduy Desa Bojong Menteng Lebak-Banten dalam budidaya tanaman hanjeli serta pengolahannya sebagai upaya penanganan stunting.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari ketua kegiatan pengabdian, Prof Berna Elya, dan dihadiri oleh Prof Retnosari Andrajati, Roshamur Cahyan Forestrania, Dr Fiky Yulianto Wicaksono, Dr Syamsu Nur, bersama beberapa mahasiswa. Kegiatan ini disambut dengan sangat antusias oleh Kepala Dusun Desa Bojong Menteng, Bapak Oom, dan diikuti oleh kurang lebih 30 warga desa.

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Prof Berna mengenai manfaat hanjeli, hasil pengolahan dari biji hanjeli hingga praktek pembuatan kopi dari biji hanjeli, dan proses penyeduhan kopi.