Rabu 28 Aug 2024 03:26 WIB

Soal Wanprestasi, Tahun 2023 Semua Syarikah Memiliki Kendala yang Sama

Ada sejumlah peristiwa yang dialami jamaah haji saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina

Tenda jamaah haji Indonesia di Arafah jelang puncak Ibadah Haji pada Sabtu (15/6/2024). Di Arafah, jemaah haji Indonesia ditempatkan di 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz. Masing-masing tenda dilengkapi sejumlah fasilitas. Seperti kasur, bantal, selimut, AC, dan colokan listrik. Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Agama juga menyiapkan fasilitas lain untuk jamaah haji selama di Arafah. Seperti toilet yang jumlahnya lebih banyak, kulkas, pemanas air untuk minum, hingga termos untuk minuman dingin.
Foto: Karta/Republika
Tenda jamaah haji Indonesia di Arafah jelang puncak Ibadah Haji pada Sabtu (15/6/2024). Di Arafah, jemaah haji Indonesia ditempatkan di 1.169 tenda yang terbagi dalam 73 maktab atau markaz. Masing-masing tenda dilengkapi sejumlah fasilitas. Seperti kasur, bantal, selimut, AC, dan colokan listrik. Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Agama juga menyiapkan fasilitas lain untuk jamaah haji selama di Arafah. Seperti toilet yang jumlahnya lebih banyak, kulkas, pemanas air untuk minum, hingga termos untuk minuman dingin.

REPUBLIKA.CO.ID,

 

Baca Juga

JAKARTA -- Anggota Pansus dari Fraksi Gerindra Abdul Wachid menanyakan alasan Masyarik masih mendapat kepercayaan dari Kemenag sebagai penyedia layanan pada penyelenggaran haji 1445 H/2024 M. Padahal, ia menilai Masyarik melakukan wanprestasi pada penyelenggaraan ibadah haji 2023.

Pada musim haji 2023, ada sejumlah peristiwa yang dialami oleh jamaah haji saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Peristiwa itu tidak hanya dialami jamaah haji Indonesia, tapi juga berbagai negara di dunia.

“Saya kira untuk kasus 2023, ini saya tidak punya kepentingan apa-apa, tapi memang dalam 2023 itu hampir semua Syarikah memiliki kendala yang sama, Pak,” ujar Kepala Kantor Urusan Haji di Arab Saudi, Nasrullah Jasam saat menjawab pertanyaan Abdul Wachid dalam sidang pansus di Jakarta, Selasa (27/8/2024).

Hal senada sebelumnya juga ditegaskan oleh Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid, saat menjawab pertanyaan Anggota Tim Pansus Wisnu dari PKS pada 26 Agustus 2024. Subhan menjelaskan Syarikah pada musim haji 2023 bernama Syarikah Masyarik Al-Mutamayizah.

Pada 2024, Syarikah Masyarik Al-Mutamayizah kembali terpilih. Pemilihan ini sudah melalui proses sebagaimana diatur dalam pedoman, dari mulai proses pendaftaran sampai pengumuman.

“Kenapa Syarikah Masyarik ini terpilih kembali, padahal di tahun 2023 itu terjadi masalah? Di 2023 itu masalah menimpa semua syarikah yang melayani jamaah di Masyair Al-Muqaddas, tidak terkecuali Syarikah Masyariq Al-Mutamayizah,” kata Suhban menjelaskan.

“Nah namun demikian di dalam pengumuman penilaian oleh Pemerintah Arab Saudi, ternyata syarikah Masyarik Al-Mutamayizah ini menduduki rangking pertama. Syarikah ini juga memiliki pengalaman yang sangat panjang dalam melayani jamaah dari Asia Tenggara. Mereka sudah paham betul terkait dengan karakteristik jemaah yang akan dilayani,” ujar dia menambahkan.

Sementara Syarikah yang lain, menurut Suhban, pengalamannya melayani jamaah dari benua yang lain. "Mereka belum bisa menyajikan kira-kira apa yang akan mereka berikan terhadap jemaah kita. Nah yang bisa meyakinkan tim adalah Syarikah Masyarik Al-Mutamayizah,” katanya menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement