REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Bukti komunikasi terakhir Vina dengan temannya di malam kematiannya pada 27 Agustus 2016, diyakini bisa mengubah nasib para terpidana kasus tersebut. Kehadiran bukti komunikasi elektronik itupun diyakini bisa mengakhiri misteri kasus Vina.
Ahli psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel mengatakan, ekstraksi data percakapan Vina dengan temannya itu sebelumnya pernah disampaikan oleh Edwin Partogi, yang merupakan anggota tim hukum dari Saka Tatal (mantan terpidana kasus Vina). Dari ekstraksi data itu menunjukkan komunikasi Vina terakhir kali pada pukul 22.17 WIB. Dari data tersebut menunjukkan Vina masih hidup pada jam tersebut.
‘’Alih-alih meninggal dunia pada jam tersebut, ternyata Vina masih dalam kondisi hidup. Sehingga, serta merta meruntuhkan seluruh konstruksi pidana yang sudah dialami oleh para terpidana,’’ ujar Reza, Jumat (30/8/2024).
‘’Nah, saya bertanya ke Polda Jabar dan ke Divisi Humas Mabes Polri, apakah bukti yang ditemukan oleh Edwin Partogi itu valid atau tidak? Ataukah itu bukti palsu? Atau valid?,’’ ucap Reza.