REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di bawah kepemimpinan Erick Thohir, sepak bola Indonesia bisa dibilang dalam trek yang benar. Prestasi dan penampilan timnas di segala level usia mulai menunjukkan hal yang baik.
Ini semua dapat terwujud berkat dukungan berbagai pihak termasuk swasta. Menurut ketum PSSI Erick Thohir butuh dana yang besar untuk membangun Timnas Indonesia yang berkesinambungan.
"Membangun Timnas ini mahal, Alhamdulillah sekarang swasta banyak yang mendukung. Timnas jangka panjang, tidak hanya Timnas Senior tetapi juga mulai U-17, U-20, U-23 termasuk Timnas Putri. Kalau tidak berkesinambungan maka tidak ada regenerasi," ujar Erick usai acara dukungan Extra Joss kepada Timnas Indonesia Jum'at (6/9/2024).
Erick menambahkan, Butuh pendanaan yang besar karena program tadi kontinuitas bukan kagetan. Kalau bisa konsisten berikan yang terbaik.
"Kalau mau konsisten kebutuhan mencapai Rp800 miliar per tahun, kita sudah dapat dari hak siar televisi Rp 70miliar, Bank Mandiri Rp80 miliar, pemerintah Rp120 miliar, penjualan tiket rata-rata Rp20 miliar per gim, jadi kalau rata-rata lima pertandingan akan ada Rp100 miliar setahun, private sektor Rp100 miliar dari berbagai brand termasuk Extra Joss dan brand lain. Jadi total yang kita dapat Rp400 miliar lebih, ini sudah cukup baik," ungkapnya.
"Pengelolaan PSSI yang transparan, tidak ada mark up, semua cost dihitung, uang yang dengan susah payah kita kumpulkan untuk program timnas, bukan kepentingan individu. Ini yang membuat kita mendapatkan dukungan," katanya.
"Biaya terbesar adalah perjalanan (tiket pesawat), hotel, makan. Pelatnas U-20 hampir dua bulan, satu kamar berdua, plus makan, pertandingan juga banyak, lawan India, saat bawa tim India juga butuh biaya. Tetapi semua terpuaskan karena program jalan, hasilnya juga ada," tutupnya.