REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pj Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin, resmi melepas sebanyak 2.046 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) wilayah Bandung Raya, di Gedung Gymnasium Kampus UPI, Rabu (11/9/2024).
Ribuan mahasiswa tersebut, akan menjalankan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) dan Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) Plus Penanganan dan Penyuluhan Zero New Stunting dan Zero Food Waste. Serta, akan disebar di 15 kota/kabupaten di Jabar.
Pj Gubernur Jabar, sangat mengapresiasi program MBKM UPI P3K Plus dan P2MB ini. Ia berharap, mahasiswa yang mengikuti program P3K di sekolah bisa meningkatkan budaya literasi membaca kepada murid – murid. Karena, masih ada daerah tertentu yang tingkat membacanya masih rendah. Sementara bagi mahasiswa yang mengikuti program P2MB memanfaatkan kesempatan ini untuk mengabdikan diri di masyarakat agar program ini bisa bermanfaat besar bagi masyarakat khususnya pada program Zero New Stunting dan Zero Food Waste.
Sementara menurut Wakil Rektor UPI Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Prof Didi Sukyadi MA, program ini merupakan salah satu bentuk kerjasama antara UPI dengan Pemprov Jabar. Program yang berlangsung saat ini yaitu melaksanakan kuliah kerja nyata, dimana pada program ini para mahasiswa UPI akan disebar keberbagai daerah dan sekolah. "Mereka, akan membantu permasalahan yang terjadi di masyarakat dalam hal ini kami dan pemprov Jabar sepakat fokus pada penanganan Stunting dan pengolahan sampah," katanya.
Prof Didi menjelaskan, peserta Program Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan (P2MB) diikuti sebanyak 426 orang, Program Penguatan Professional Kependidikan (P3K) diikuti 1.617, mereka berasal dari 39 prodi di UPI, 207 sekolah, 335 dosen pembimbing, 621 guru pamong, 15 kabupaten/kota, 71 kecamatan, dan 150 desa.
Khusus mahasiswa yang berada di UPI kampus Setiabudhi, kata dia, mahasiswa akan disebar di lima daerah yaitu kabupaten Sumedang, kabupaten Bandung, kabupaten Bandung Barat dan kota Cimahi. Sementara bagi mahasiswa UPI yang berada di UPI kampus daerah disebar sesuai dengan daerahnya masing-masing.
Melalui kerja sama ini, kata dia, pihaknya bersinergi membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat Jabar yang menjadi tugas dari Pemerintah Provinsi Jabar. Serta, keluarga besar UPI yang ingin mendapatkan zero food waste. "Karena tadi saya sampaikan bahwa kalau kita tidak mengatasi persoalan ini maka Bandung di tahun 2028 itu akan menjadi lautan sampah," kata Prof Didi.
Sampah, kata dia, sebagian berasal dari rumah tangga berupa sampah makanan. Selain membuat krisis sosial juga akan mengalami krisis lingkungan karena sampah rumah tangga itu mengeluarkan gas metan sehingga akan menimbulkan efek rumah kaca. "Oleh karena itu, masalah food waste ini sangat penting untuk kita atasi bersama”, katanya.
Selain persoalan sampah, kata dia, masalah stunting pun tak luput jadi perhatiannya. "Masalah stunting seperti yang terjadi pada anak-anak kita itu terutama yang balita tinggi badannya itu tidak mencapai tinggi rata rata anak seusianya. Tentu kedepannya ini menjadi masalah bagi pertumbuhan anak tersebut kedepannya," paparnya.