REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI) Sudaryono melakukan kunjungan kerja untuk berdialog langsung dengan para petani serta meninjau langsung lahan-lahan sawah yang terletak di Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur pada Jumat, 13 September 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan air berjalan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan dasar para petani saat musim kekeringan.
Wamentan Sudaryono menekankan, pentingnya program pompanisasi yang saat ini tengah digencarkan oleh pemerintah untuk menjaga ketersediaan air, sehingga kegiatan usaha tani tidak terganggu meskipun terjadi penurunan curah hujan.
"Di lokasi ini ada lahan sekitar 96 hektare, yang sudah termanfaatkan jadi lahan sawah 25 hektare. Kita sedang dorong supaya lahannya lebih luas, bahkan potensi di luar 90 tadi itu masih ada lagi, Nah harapannya tentunya adalah, selain lahannya jadi sawah, setahun bisa panen lebih dari sekali. Bisa panen sekali, jadi dua kali. Dua kali, jadi tiga kali," ungkap Sudaryono.
Program pompanisasi untuk mengairi lahan pertanian ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan indeks pertanaman dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Berdasarkan data, rencana alokasi pompa Alsintan (Alat dan Mesin Pertanian) mencapai 62.378 unit. Rinciannya meliputi 25.533 unit Pompa ABR dan 34.799 unit Pompa ABT. Selain itu, program irigasi perpompaan (Irpom) juga direncanakan sebanyak 9.904 unit, yang terdiri dari 5.388 unit Irpom ABR dan 4.516 unit Irpom ABT.
"Kami berharap, dengan keberadaan infrastruktur pompanisasi ini, para petani dapat lebih leluasa dalam mengelola lahan pertanian mereka, tanpa khawatir kekurangan air, sehingga produktivitas sektor pertanian dapat terus meningkat," tambah Sudaryono.
Menurut Sudaryono, peningkatan produksi sangat memungkinkan. Pasalnya, Kecamatan Balikpapan Timur dilewati sungai yang airnya tidak pernah surut.
"Jadi menurut saya itu satu potensi, sungainya airnya ada, bantuan pemerintahnya oke, benihnya ada, pupuknya juga siap, sudah terdata di penerima pupuk subsidi, sehingga saya berharap dalam beberapa tahun ke depan ini sawahnya makin lama makin luas," ungkapnya.
Selain itu, ia menambahkan, Balikpapan dekat dengan Ibu Kota Nusantara yang ke depan kebutuhan pangannya akan semakin besar.
"Adanya IKN ini kan orang akan bamyak yang pindah di sini, makin ramai, lama-lama kan apapun kebutuhan pangannya akan semakin besar, dan tentu saja kita berharap kita meningkatkan terus produksi pangan kita, untuk kecukupan pangan bagi rakyat kita," imbuhnya.
Salah satu petani yang hadir, Yunus, mengungkapkan bahwa satu unit pompa yang kelompoknya terima dari pemerintah sangat bermanfaat bagi keberlanjutan usaha tani mereka.
"Terima kasih pemerintah, ini kami tanam yang kedua. Ini tadinya ditanami jagung, pecah-pecah tanahnya. Kita semua tidak hasil. Alhamdulillah sekarang ada bantuan pompa. Airnya banyak. Mudah-mudahan bisa kita tanam tiga kali," ujarnya.
Kunjungan kerja ini menurut Wamentan diharapkan dapat memotivasi pemerintah daerah dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan mengoptimalkan fasilitas pertanian yang telah disediakan, demi tercapainya ketahanan pangan yang berkelanjutan di Indonesia.
"Apalagi sekarang kita menghadapi El Nino, pejabat Kementan dilarang tidur di rumah, dilarang ngantor di kantor. Tapi demi rakyat, kita lakukan apa saja yang bisa kita lakukan demi rakyat kita," pungkas Sudaryono.