Kamis 19 Sep 2024 10:52 WIB

Imam Masjid di Jateng Dianiaya Saat Memimpin Shalat Subuh, Polisi: Pelaku Gangguan Jiwa

Suhendar menyerang dengan menggunakan pisau saat korban sedang memimpin shalat Subuh.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Mas Alamil Huda
Suhendar, pelaku penganiayaan terhadap imam masjid di Sragen, Jawa Tengah.
Foto: Dok Humas Polres Sragen
Suhendar, pelaku penganiayaan terhadap imam masjid di Sragen, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN – Polsek Plupuh berhasil menangkap pelaku penganiayaan terhadap Didik Nus Kiswanto, seorang perangkat desa yang juga menjabat sebagai Imam Masjid Al Hidayah, Desa Sambirejo, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (19/9/2024) sekitar pukul 04.30 WIB, ketika korban sedang memimpin shalat Subuh di masjid tersebut.

"Pelaku yang diketahui bernama Suhendar, diduga mengalami gangguan jiwa," kata Kapolsek Plupuh, AKP Suparno dalam keterangannya mewakili Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi, Kamis (19/9/2024).

Baca Juga

Berdasarkan keterangan, saat korban sedang menjalankan tugasnya sebagai imam, Suhendar tiba-tiba datang dan melakukan penyerangan menggunakan senjata tajam jenis pisau, mengenai leher korban. Setelah kejadian tersebut, korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Dr Oen Solo untuk mendapatkan perawatan intensif.

Mengetahui hal tersebut, Suparno mengatakan, polisi langsung bergerak cepat dengan menangkap pelaku. Ia juga mengamankan barang bukti berupa pisau yang digunakan dalam aksi penganiayaan. "Pelaku sudah diamankan dan saat ini tengah dalam proses penyelidikan lebih lanjut," katanya.

Pihaknya juga akan memeriksa kondisi kejiwaan pelaku. Hal tersebut untuk memastikan motif dan kondisi yang melatarbelakangi tindakannya.

“Kami ingin menegaskan bahwa situasi sudah terkendali, pelaku penganiayaan sudah kami amankan. Warga tidak perlu merasa khawatir atau takut untuk datang ke masjid, terutama saat waktu salat berjamaah," katanya.

“Kami akan mendalami kasus ini dengan memeriksa pelaku lebih lanjut, termasuk memastikan apakah benar yang bersangkutan mengalami gangguan kejiwaan,” katanya menambahkan.

Pihaknya juga mengatakan kasus ini menyita perhatian masyarakat setempat. Pasalnya korban adalah sosok yang dihormati sebagai perangkat desa sekaligus pemimpin keagamaan. Namun, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada pihak berwajib.

"Kami berharap masyarakat dapat mempercayakan sepenuhnya proses hukum kepada pihak kepolisian. Tindakan cepat sudah kami ambil, dan kami akan terus bekerja untuk menjaga keamanan di wilayah ini," katanya.

"Imbauan ini diharapkan dapat menenangkan warga dan memastikan bahwa aktivitas ibadah di masjid dapat berjalan normal tanpa rasa takut atau khawatir," ujar Suparno menambahkan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement