REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sa'ad bin Abi Waqash adalah teladan istiqamah dalam iman. Sahabat Nabi Muhammad SAW itu meyakini, betapa mahalnya hidayah Illahi. Maka, dipertahankannya iman dan Islam walau mesti dengan susah payah. Betapa luar biasa tantangan yang diterimanya usai menyatakan keislaman.
Bahkan, ibundanya sendiri sempat melakukan mogok makan selama berhari-hari demi menentang keislaman anaknya itu. Semakin hari semakin parahlah kondisi ibu Sa'ad.
Dalam ujian keimanan yang berat seperti ini, keimanan sang sahabat kokoh menghujam. Ia pun berkata, “Demi Allah, ketahuilah wahai ibunda, seandainya bunda memiliki seratus nyawa, lalu itu keluar satu per satu, tidaklah anakmu ini akan meninggalkan agama ini walau ditebus dengan apa pun.”
Akhirnya, ibundanya mengalah. Maka, turunlah ayat tentang kisah Sa'ad ini kepada Rasul SAW.