Jumat 27 Sep 2024 10:40 WIB

Kisah Sahabat Menghadapi Ibunya Mogok Makan

Keislaman Sa'ad bin Abi Waqash sempat ditentang ibunya yang kemudian mogok makan.

Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sa'ad bin Abi Waqash adalah teladan istiqamah dalam iman. Sahabat Nabi Muhammad SAW itu meyakini, betapa mahalnya hidayah Illahi. Maka, dipertahankannya iman dan Islam walau mesti dengan susah payah. Betapa luar biasa tantangan yang diterimanya usai menyatakan keislaman.

Bahkan, ibundanya sendiri sempat melakukan mogok makan selama berhari-hari demi menentang keislaman anaknya itu. Semakin hari semakin parahlah kondisi ibu Sa'ad.

Baca Juga

Dalam ujian keimanan yang berat seperti ini, keimanan sang sahabat kokoh menghujam. Ia pun berkata, “Demi Allah, ketahuilah wahai ibunda, seandainya bunda memiliki seratus nyawa, lalu itu keluar satu per satu, tidaklah anakmu ini akan meninggalkan agama ini walau ditebus dengan apa pun.”

Akhirnya, ibundanya mengalah. Maka, turunlah ayat tentang kisah Sa'ad ini kepada Rasul SAW.

وَاِنۡ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنۡ تُشۡرِكَ بِىۡ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهٖ عِلۡمٌ ۙ فَلَا تُطِعۡهُمَا‌ وَصَاحِبۡهُمَا فِى الدُّنۡيَا مَعۡرُوۡفًا‌ۖ وَّاتَّبِعۡ سَبِيۡلَ مَنۡ اَنَابَ اِلَىَّ ‌ۚ ثُمَّ اِلَىَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَاُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ

“Dan jika keduanya (orang tua) memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS Luqman: 15).

Di antara cerita kepahlawanan Sa'ad yang masyhur adalah ketika dirinya sukses memimpin pasukan Muslimin yang sempat teradang Sungai Tigris. Kala itu, daerah aliran sungai tersebut belum begitu dikenali Muslimin-Arab. Bukannya mundur, Sa'ad memerintahkan pasukannya untuk terus maju dan menyeberangi sungai.

Berkatalah ia kepada pasukan, “Bacalah Hasbunallahu wa ni'mal wakiil.” Kemudian, ia kerahkan kudanya menerjuni sungai. Maka, berduyunlah pasukan Muslim menyeberangi sungai. Gentarlah bala tentara musuh melihat pemandangan ini.

Salman al-Farisi yang berada dalam pasukan Sa'ad pun takjub dan berkata, “Agama Islam masih baru, tetapi lautan telah dapat mereka taklukkan, sebagai halnya daratan telah mereka kuasai. Demi Allah nyawa Salman berada di tangan-Nya, pastilah mereka akan dapat keluar dengan selamat dengan berbondong-bondong, sebagaimana mereka memasukinya berbondong-bondong.”

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement