Selasa 01 Oct 2024 09:33 WIB

Israel Secara Brutal Bombardir Lebanon dan Gaza Bersamaan, 88 Korban Syahid

Beberapa komandan Hizbullah gugur diserang Israel, termasuk pemimpin Hassan Nasrallah

Red: Mas Alamil Huda
Manuver tank Israel di Israel utara dekat perbatasan Israel-Lebanon, Senin, 30 September 2024.
Foto:

Sementara di Gaza, sedikitnya 25 warga Palestina wafat dan banyak lainnya luka-luka dalam serangan udara dan artileri Israel yang menargetkan banyak daerah di Jalur Gaza sejak Ahad (30/9/2024) pagi, menurut Pertahanan Sipil di Gaza.

Di Gaza utara, juru bicara Pertahanan Sipil Mahmoud Bassal mengatakan, empat warga Palestina tewas dan beberapa lainnya luka-luka, termasuk perempuan dan anak-anak, dalam serangan pengeboman Um Al-Fahm School di Beit Lahiya yang menampung ratusan pengungsi.

Dia mengatakan, lima orang di Jabalia juga tewas akibat serangan terhadap perkumpulan dan perumahan warga sipil, termasuk rumah keluarga Abu Nasser dan Samour.

Di Kota Gaza, tiga warga Palestina kehilangan nyawa mereka dan banyak lainnya luka-luka dalam sebuah serangan udara terhadap rumah keluarga Hararah di dekat persimpangan Al-Sha'bia, sementara tiga lainnya dilaporkan tewas dalam serangan terhadap perkumpulan warga sipil.

Di daerah pusat Jalur Gaza, serangan Israel ke sebuah rumah di kamp pengungsian Nuseirat menyebabkan kematian satu orang dan sejumlah korban luka-luka. Seorang warga Palestina juga meninggal di dekat pintu masuk perusahaan listrik di timur Nuseirat.

Di Deir al-Balah, seorang warga Palestina meninggal dan lainnya luka parah dalam serangan ke tenda yang menampung para pengungsi. Lima warga Palestina lainnya tewas dalam serangan ke rumah keluarga Da'alis di barat Nuseirat.

Di Gaza selatan, dua warga Palestina meninggal dalam penembakan artileri di timur Rafah, menurut Bassal.

Israel secara sistematis menargetkan fasilitas warga sipil, termasuk sekolah, rumah sakit, dan tempat peribadatan di tengah serangan yang masih berlangsung di Jalur Gaza. Berdasarkan aturan perang, menargetkan fasilitas-fasilitas semacam itu merupakan kejahatan perang.

Israel melanjutkan serangan brutalnya ke Jalur Gaza menyusul serangan dari Kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober tahun lalu, meski resolusi Dewan Keamanan PBB menyerukan gencatan senjata segera.

Hampir 41.600 orang telah tewas, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 96.200 lainnya luka-luka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel tah menyebabkan hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi di tengah blokade yang berlangsung yang memicu kelangkaan parah makanan, air bersih dan obat-obatan.

Israel menghadapi tudingan genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement