Jumat 04 Oct 2024 04:15 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Jangan Bosan Doakan Muslim Palestina

Doa dapat memberikan kekuatan dan harapan bagi mereka yang terkena musibah.

Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina berduka atas kematian kerabatnya dalam pemboman Israel di Masjid Al-Tabiin, di sebuah rumah sakit di Deir al-Balah, Sabtu, 10 Agustus 2024.
Foto:

Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah

Dalam keadaan sebagaimana yang dirasakan oleh saudara-saudara kita di Palestina, kita tidak boleh bosan mendoakan mereka. Karena doa dapat memberikan kekuatan dan harapan bagi mereka yang terkena dampak dan musibah dari adanya konflik tersebut. Mendoakan juga menjadi kekuatan spiritual bagi saudara kita di sana, yang dapat menguatkan hati dan pikiran mereka dalam menghadapi cobaan dan kesulitan yang sedang mereka hadapi.

Mendoakan saudara-saudara kita yang ada di Palestina pada hakikatnya tidak hanya mendoakan mereka saja, namun juga berdoa kepada diri kita sendiri. Kita juga akan mendapatkan kebaikan dari apa yang kita doakan untuk mereka.

Bahkan doa seperti ini, yaitu tanpa sepengetahuan orang yang didoakan, akan lebih mudah untuk diterima oleh Allah swt. Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah saw bersabda:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ

Artinya, “Doa seorang Muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya akan dikabulkan oleh Allah swt. Di atas kepadanya terdapat malaikat yang ditugasi untuk menjaganya. Setiap kali ia mendoakan kebaikan bagi saudaranya, maka malaikat yang menjaganya itu berkata: Amin dan bagimu hal yang sama (dengan apa yang engkau doakan untuk saudaramu).” (HR Muslim dalam Shahih Muslim).

Ini adalah salah satu keutamaan dari mendoakan sesama Muslim tanpa sepengetahuan orang yang kita doakan, yaitu akan diterima oleh Allah swt. Karena itu, Syekh Nawawi dalam kitab Syarhun Nawawi alal Muslim mengatakan bahwa kebiasaan para ulama terdahulu, ketika hendak berdoa untuk dirinya, mereka berdoa untuk saudara sesama Muslim dengan doa yang sama, hal itu agar doanya diterima oleh Allah swt,

وَكَانَ بَعْضُ السَّلَفِ اِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ لِنَفْسِهِ يَدْعُولِأَخِيْهِ الْمُسْلِمِ بِتِلْكَ الدَّعْوَةِ لِأَنَّهَا تُسْتَجَابُ وَيَحْصُلُ لَهُ مِثْلُهَا

Artinya, “Sebagian ulama terdahulu jika hendak berdoa untuk dirinya sendiri, mereka berdoa untuk saudaranya yang Muslim dengan doa yang tersebut, karena doa itu akan diterima dan ia akan mendapatkan hal yang sama.” (Imam Nawawi, Syarhun Nawawi alal Muslim, juz XVII, halaman 49).

Halaman selanjutnya ➡️

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement