REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departeman Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) meyakini Washington tidak mencari perang dengan Republik Islam Iran. Menurut laporan IRNA, Rabu (8/10/2024) pagi, saat konferensi pers di Pentagon, Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan Amerika Serikat terus berkonsultasi dengan rezim Zionis tentang respons mereka terhadap operasi rudal Iran, tanpa menjelaskan secara rinci rencana Tel Aviv.
Pejabat Amerika Serikat dan Israel masih berkomunikasi dan berkonsultasi untuk mengetahui respons Israel, katanya, menambahkan bahwa dirinya enggan berspekulasi mengenai hal itu. Namun demikian, Singh kembali menegaskan dukungan negaranya terhadap kejahatan rezim Zionis di Gaza dan Lebanon, mengatakan: "Amerika Serikat mendukung hak Israel untuk membela diri dari ancaman".
Sejak Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran meluncurkan operasi rudal "Wadeh Sadeq II atau True Promise II" terhadap target-target rezim Zionis di Palestina, para pejabat AS termasuk Presiden Joe Biden menyampaikan pernyataan yang saling kontradiksi.
Operasi Iran tersebut dilakukan atas persetujuan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi untuk membalas kejahatan rezim Zionis di Palestina dan Lebanon, seperti pembunuhan terhadap komandan kelompok perlawanan dan jenderal Iran. Rezim Zionis merasa terkejut dan ketakutan akan dominasi intelijen dan operasi militer Republik Islam Iran, serta mengancam Iran dengan serangan pembalasan.
Iran telah berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak mencari peperangan, namun memperingatkan bahwa jika Israel melakukan kesalahan lagi dan menyerang Iran atau kepentingan Iran di kawasan tersebut, maka Iran akan memberikan respons yang lebih keras.