REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu fase peristiwa Hari Kiamat ialah Padang Mahsyar. Sesuai dengan namanya, di sanalah seluruh insan sejak Nabi Adam AS hingga orang terakhir dikumpulkan oleh Allah SWT. Alquran menggambarkan situasi ketika semua makhluk-Nya dibangkitkan dan diadili di tempat tersebut.
Di tempat itu (Padang Mahsyar), setiap jiwa merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya (dahulu) dan mereka dikembalikan kepada Allah, Pelindung mereka yang sebenarnya, dan lenyaplah dari mereka apa (pelindung palsu) yang mereka ada-adakan.
“Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan” (QS Yunus: 30).
Berikut ini sejumlah fakta kondisi umat manusia dan suasana Padang Mahsyar sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam sejumlah hadisnya.
Tak berpakaian
Di Padang Mahsyar, manusia tidak berpakaian. Itu berdasarkan hadis berikut:
عن عائشةَ، رضي اللَّه عنها، قَالَتْ: سمعتُ رَسُول اللَّه ﷺ، يقول: يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُراةً غُرْلًا قُلْتُ: يَا رَسُول اللَّه الرِّجَالُ وَالنِّسَاءُ جَمِيعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلى بَعْضٍ،؟ قَالَ: يَا عَائِشَةُ الأَمرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يُهِمَّهُم ذلكَ.
Aisyah berkata, 'Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Manusia akan dikumpulkan pada Hari Kiamat dalam keadaan tanpa alas kaki, telanjang tanpa pakaian, dan tanpa disunat.'
Lantas, aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, apa laki-laki dan perempuan memandang satu sama lain?' Rasulullah menjawab, 'Wahai Aisyah, masalah yang akan dihadapi lebih penting dari sekadar melihat satu dengan yang lain' (muttafaq 'alaih).
Artinya, amat besar intensitas kecemasan tiap orang menunggu keputusan Allah atas diri masingmasing. Tak tebersit keinginan untuk berbuat yang tak senonoh meski semua orang telanjang.
Matahari didekatkan
Di Padang Mahsyar, jarak antara manusia dan matahari sangat dekat. Oleh karena teriknya mentari, keringat bercucuran dengan amat deras sehingga merendam sebagian atau bahkan seluruh tubuh mereka.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
تُدْنَى الشَّمْسُ يَومَ القِيَامَةِ مِنَ الخَلْقِ حتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيل فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهمْ في العَرَقِ
“Pada Hari Kiamat, matahari didekatkan kepada seluruh makhluk hingga berjarak satu mil di atas kepala mereka, lalu seluruh manusia akan tergenang dalam peluh mereka berdasarkan kadar amalan mereka di dunia” (HR Muslim).
Masa tunggu ini akan sangat menyiksa bagi orang-orang kafir. Namun, tidak demikian bagi mereka yang dikehendaki-Nya.
Rasulullah bersabda, “ Allah SWT berfirman: يَوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِيْنَ “Pada hari manusia bangkit menghadap Allah Tuhan Semesta Alam” (QS Al Muthaffifin: 6).
مِقْدَارَ نِصْفِ يَوْمٍ مِنْ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ فَيُهَوِّنُ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِ كَتَدَلِّي الشَّمْسِ لِلْغُرُوْبِ إِلىَ أَنْ تَغْرُبَ
“Pada hari manusia bangkit menghadap Allah Rabbul ‘alamin (Al Muthaffifin: 6), selama setengah hari (dari satu hari yang kadarnya) lima puluh ribu tahun. Maka diringankan bagi orang mukmin (sehingga lamanya) seperti matahari menjelang terbenam sampai terbenam.”
Naungan Allah
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ في ظِلِّهِ يَوْمَ لا ظِلَّ إلَّا ظِلُّهُ: إِمامٌ عادِلٌ، وشابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللَّه تَعالى، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌفي المَسَاجِدِ، وَرَجُلانِ تَحَابَّا في اللَّه: اجتَمَعا عَلَيهِ، وتَفَرَّقَا عَلَيهِ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ، وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّي أَخافُ اللَّه، ورَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فأَخْفَاها، حتَّى لا تَعْلَمَ شِمالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينهُ، ورَجُلٌ ذَكَرَ اللَّه خالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Rasul SAW bersabda: “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah dengan naungan 'Arsy-Nya pada hari di mana tak ada naungan kecuali naungan- Nya. (Yaitu) pemimpin yang adil; pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Tuhannya; orang yang hatinya terpaut pada masjid; dua orang yang saling mencintai karena Allah sehingga berkumpul dan berpisah karena Allah; lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang yang berkedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, 'Sungguh aku takut kepada Allah'; orang yang bersedekah lalu merahasiakannya hingga tangan kirinya tak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya; orang yang berzikir kepada Allah kala sunyi, lalu bercucuran air matanya (HR Bukhari).