Senin 21 Oct 2024 11:34 WIB

Bantuan Tahap II untuk Palestina dari BPJS Ketenagakerjaan Disalurkan Melalui BAZNAS

BAZNAS menerima bantuan untuk Palestina dari BPJS Ketenagakerjaan.

Donasi bantuan untuk rakyat Palestina dari karyawan BPJS Ketenagakerjaan Tahap II, Senin (21/10/2024), diserahkan melalui BAZNAS.
Foto: M Hafil / Republika
Donasi bantuan untuk rakyat Palestina dari karyawan BPJS Ketenagakerjaan Tahap II, Senin (21/10/2024), diserahkan melalui BAZNAS.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Donasi bantuan untuk rakyat Palestina dari karyawan BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Tahap II, Senin (21/10/2024), diserahkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Total bantuan yang disalurkan karyawan BP Jamsostek untuk rakyat Palestina mencapai Rp 661 juta lebih dalam setahun terakhir ini.

Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan di GRHA BP Jamsostek, Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Bantuan diberikan oleh Deputi Human Capital BP Jamsostek Abdur Rahman Irsyadi dan diterima oleh pimpinan Baznas bidang Pengumpulan Rizaludin Kurniawan.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Irsyadi mengatakan karyawan BP Jamsostek memiliki kepedulian yang tulus untuk membantu rakyat Palestina. Di mana, Palestina mengalami penjajahan oleh Israel sejak 1948 lalu.

Situasi terakhir di Palestina sangat memberikan rasa ketidaknyamanan bagi masyarakat Indonesia. Karena, Israel melakukan kekejian terhadap rakyat Palestina di luar batas kemanusiaan.

"Jadi harus kita bantu karena ini bagian dari sikap bebas aktif politik Indonesia. Kemarin Presiden Prabowo juga menegaskan

akan melanjutkan dukungan untuk Palestina sampai merdeka 100 persen," ujar Irsyadi.

Menurut Irsyadi, hingga Oktober 2024 ini, lebih dari 43 ribu rakyat Palestina kehilangan nyawa dan ada krisis kemanusiaan di sana. Ini diperparah lagi dengan minimnya bantuan akibat blokade sehingga Palestina kekurangan air bersih dan makanan.

Indonesia dengan sumber daya yang ada, telah mengirimkan bantuan medis. Karena itu, karyawan BP Jamsostek pun ikut andi dalam membantu rakyat Palestina.

Pada penyerahan bantuan tahap II ini, total donasi yang diserahkan yaitu Rp 61.249.207. Sementara pada tahap I tahun lalu donasi yang diserahkan sebesar Rp 600.620.000 . Sehingga total bantuan yang diserahkan dari karyawan BP Jamsostek TK senilai Rp 661 juta lebih.

Irsyadi mengatakan, BP Jamsostek akan membuka kembali donasi untuk Palestina. Rencananya pada 5 Desember 2024 nanti saat BP Jamsostek ulang tahun ke-47, pengumpulan donasi akan dilakukan dan diharapkan jumlahnya semakin meningkat.

"Ini donasi bentuk tanggung jawab dan solidaritas karyawan BP Jamsostek. Ini sebagaimana diajarkan Nabi Muhammad dalam hadits yaitu barang siapa meringankan kesulitan seorang mukmin di dunia maka Allah meringankan di akhirat," ujar Irsyadi.

Irsyadi mengapresiasi BAZNAS selaku lembaga yang berkompeten menyalurkan bantuan untuk Palestina. Sehingga, bantuan itu bisa tepat sasaran untuk rakyat Palestina.

"Semoga bisa mnjadi cahaya bagi Palestina yang sedang berjuang dan menginpirasi yag lain untuk terus membantu Palestina," ujar Irsyadi.

Irsyadi juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dalam donasi ini. Dia berharap semoga karyawan yang memberikan bantuan mendapat pahala dari Allah.

Sementara, Rizaludin mengatakan, ini sebuah kebanggan bagi BAZNAS dan salut kepada karyawan BP Jamsostek yang kembali mengumpulkan bantuan untuk Palestina. Saat ini, BAZNAS terus menyalurkan bantuan ke Palestina dalam sembilan fase.

Terakhir, pada empat hari lalu penyaluran juga telah dikirimkan. Penyaluran bantuan itu dilepas oleh sejumlah menteri pemerintahan Jokowi yakni Menlu Retno Marsudi dan Menko Muhadjir Effendi.

Rizaludin mengatakan, dalam penyaluran bantuan itu, BAZNAS bekerja sama dengan berbagai mitra. Baik bantuan langsung ke Gaza maupun ke Rafah. Atau, bantuan via Mesir atau Lebanon.

BAZNAS juga bekerja sama dengan Palang Merah Mesir sampai lembaga kredibel di bawah Grand Syekh Al Azhar. "Poinnya adalah agar dana untuk Palestina ini bisa cepat disalurkan," ujar Rizaludin.

Rizaludin meyakini, donasi yang berasal dari karyawan BP Jamsostek merupakan bentuk solidaritas kemanusiaan. "Ini urusan kemausiaan dan falsafah negara.. Karena di UUD jelas penjajahan di atas dunia harus dihapuskan," ujar Rizaludin.

"Kami dari BAZNAS berdoa semoga kebaikan donatur bisa Allah terima kebaikannya dan dibalas oleh Allah," ujar Rizaludin.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement