Rabu 23 Oct 2024 05:45 WIB

Merespons Ancaman Israel akan Menyerang, Menlu Iran: Kami Siap Perang!

Iran tidak menginginkan perang di kawasan tapi siap menghadapi skenario apapun.

Ratusan rudal balistik Iran menyerang Tel Aviv, Israel, pada Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat.
Foto: Tangkapan Layar
Ratusan rudal balistik Iran menyerang Tel Aviv, Israel, pada Selasa (1/10/2024) malam waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi mengatakan bahwa Republik Islam Iran tidak menginginkan perang di kawasan tersebut. Tetapi, kata dia, Iran sepenuhnya siap menghadapi perang apa pun.

Dalam jumpa pers di Kuwait, Selasa (22/10/2024), Araghchi mengatakan bahwa negara-negara di kawasan tersebut dapat mencegah bencana di kawasan melalui upaya bersama.

Baca Juga

"Saya kira ada pemahaman bersama untuk menghindari ketegangan," katanya, merujuk pada percakapannya di negara-negara kawasan dan di Kuwait sebagai tujuan ke-11 dalam perjalanannya baru-baru ini.

"Kami telah melakukan yang terbaik untuk mengurangi ketegangan, tetapi kami siap menghadapi skenario apa pun," katanya.

Serangan rudal Iran terhadap fasilitas militer dan keamanan Israel merupakan langkah defensif dan respons terhadap serangan rezim tersebut, katanya.

"Pesan kami sangat jelas, rezim Zionis berusaha memperluas perang di kawasan tersebut dan kami harus menghentikan bencana ini," kata Araghchi.

Dia memperingatkan bahwa situasi Gaza dan Lebanon kritis dan serangan Israel harus dihentikan. Pemerintah Iran melanjutkan kebijakan bertetangga dengan baik, tegasnya.

"Semua negara tetangga meyakinkan kami bahwa mereka tidak akan membiarkan wilayah udara dan tanah mereka digunakan untuk melawan Iran," kata Araghchi.

"Kami memantau dengan saksama pergerakan pangkalan-pangkalan AS dan mengawasi semua pergerakan dan penerbangan mereka, dan kami akan menyampaikan informasi yang kami miliki tentang mereka di Kuwait kepada otoritas Kuwait," kata Menlu Iran itu.

"Kami ingin menghentikan perang di seluruh kawasan, di Gaza dan Lebanon, tetapi mungkin ada berbagai metode dan kami mengikuti semuanya dan kami berhubungan dengan negara-negara yang aktif dalam hal ini," katanya.

Iran menikmati hubungan dagang senilai lebih dari 10 miliar dolar (sekitar Rp 155,5 triliun) dengan negara-negara Teluk Persia, katanya, seraya menambahkan bahwa kapasitas ekonomi antara Iran dan Kuwait sangat tinggi.

Mengenai ancaman Israel, Araghchi mengatakan bahwa semua negara di kawasan itu telah memberi tahu Iran bahwa mereka menentang segala serangan terhadap Iran.

"Menargetkan fasilitas nuklir dan bahkan mengancam fasilitas nuklir adalah kejahatan internasional, tentu saja, kami tahu bahwa Israel tidak mematuhi aturan apa pun," tambahnya.

Dokumen rencana serangan bocor..

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement