Jumat 25 Oct 2024 17:00 WIB

BNN Ajak Santri dan Ulama Tingkatkan Kewaspadaan terhadap Narkoba

BNN menilai santri strategis cegah penyalahgunaan narkoba.

Sejumlah santri mengikuti apel peringatan Hari Santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur.
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Sejumlah santri mengikuti apel peringatan Hari Santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mengajak seluruh santri dan para ulama untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan narkoba di Indonesia.

Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom mengatakan pada era modern pascakemerdekaan, perjuangan kaum santri dan ulama sangat penting dalam pembangunan peradaban bangsa Indonesia.

Baca Juga

"Pengajaran akhlak, nilai-nilai budi yang luhur, religiositas, dan moralitas dapat menjadi garda terdepan dalam mewarnai pembangunan bangsa Indonesia yang beradab," kata Marthinus dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Maka dari itu, BNN merangkul seluruh elemen masyarakat Muslim untuk menyatukan tekad melalui Deklarasi Santri Pelajar dan Pemuda Antinarkoba yang bertempat di Alun-Alun Kota Cilegon, Banten, Selasa (22/10), dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional.

Marthinus mengatakan peringatan Hari Santri Nasional menjadi refleksi penting tentang kontribusi kaum santri dan ulama dalam menjaga harmonisasi ideologi nasionalis-religius yang telah menjadi karakter bangsa Indonesia.

Harmoni antara ideologi nasionalisme dan religiositas, kata Kepala BNN, menjadi kekuatan utama bangsa Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.

Hingga kini, Indonesia berhasil mengharmonisasi berbagai nilai kebangsaan dan keagamaan dalam kehidupan bernegara berkat peran aktif kaum santri serta ulama yang terus setia menjaga keutuhan bangsa dan negara.

Deklarasi yang dilakukan ribuan santri di tengah pusat Kota Cilegon itu diperkuat dengan ditandatanganinya Prasasti Pencanangan dan Komitmen Kota Cilegon Antinarkoba, Antiradikalisme, dan Antiterorisme.

Penandatanganan dilakukan Kepala BNN, Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Roedy Widodo, dan Penjabat Sementara Wali Kota Cilegon Nana Supiana.

Sebagai bukti nyata pemerintah daerah dalam mewujudkan Kota Cilegon sebagai Kota Bersih Narkoba, penandatanganan Rencana Aksi Daerah Tahun 2024–2029 turut dilakukan sejumlah elemen pemerintahan setempat.

Dengan diselenggarakannya serangkaian aksi gerakan antinarkoba oleh seluruh elemen masyarakat Kota Cilegon, maka semakin menumbuhkan rasa semangat juang dalam mempertahankan keamanan bangsa Indonesia dari ancaman bahaya kejahatan narkotika.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement