Selasa 05 Nov 2024 19:25 WIB

Soal Pertemuan Prabowo dan SBY, Pengamat: Jaga Persatuan KIM

Saya melihatnya, pertemuan dengan SBY bagian mengikat silaturahimi, persahabatan.

Rep: Bayu Adji Prihanmmanda/ Red: Erik Purnama Putra
Pertemuan Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto di Museum SBY ANI di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (17/2/2024).
Foto: Dok Demokrat
Pertemuan Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto di Museum SBY ANI di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (17/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto dilaporkan melakukan pertemuan dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, pada Senin (4/11/2024) malam WIB. Pertemuan itu dilakukan hanya berselang sehari, usai Prabowo mengunjungi kediaman Joko Widodo (Jokowi) di Solo, Jawa Tengah. 

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, pertemuan dengan SBY merupakan langkah yang sudah sewajarnya dilakukan oleh Prabowo. Sebagai presiden yang baru dilantik, Prabowo tentu akan bertemu dengan para presiden terdahulu.

Baca Juga

"Ya Prabowo melakukan apa yang bisa dilakukan. Artinya, bertemu dengan Jokowi, bertemu dengan SBY, bertemu dengan Mega juga sedang diatur waktunya," kata Ujang ketika dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Dia menjelaskan, Prabowo juga sempat melakukan pertemuan dengan SBY sebelum dilantik menjadi presiden. Karena itu, sudah sewajarnya Prabowo kembali menemui SBY usai resmi dilantik menjadi presiden ke-8 RI. 

"Jadi pertemuan antara petinggi partai dan tokoh bangsa, kan bagus-bagus saja untuk menjaga kondusivitas, menjaga keamanan, stabilitas bangsa, stabilitas tanah air. Itu kan penting," ujar Ujang.

Menurut Ujang, Prabowo paham betul jika pembangunan hanya bisa berjalan maksimal apabila terdapat stabilitas. Karena itu, Prabowo mencoba tetap merangkul semua pihak agar tetap berada di sisinya.

"Jadi saya melihatnya bahwa pertemuan dengan SBY bagian untuk mengikat silaturahimi, persahabatan. Di saat yang sama juga untuk menjaga persatuan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM)," kata Ujang.

Dia mengatakan, meski sudah tak menjadi ketua umum DPP Partai Demokrat, SBY tetap memiliki peran di partai politik berlambang bintang mercy itu. Artinya, SBY masih memiliki peran penting di kancah politik nasional. 

Ujang meyakini, langkah yang akan dilakukan Prabowo tak hanya akan berhenti sampai di situ. Menurut dia, dalam waktu dekat, Pranowo juga akan melakukan pertemuan dengan Megawati Soekarnoputri, baik sebagai presiden ke-5 RI maupun ketua umum DPP PDIP.

 

"Saya masih positif pertemuan itu akan terlaksana. Masa dengan Jokowi bisa, SBY bisa, dengan Megawati tidak bisa? Kan Gerindra dan PDIP sudah mengatakan tidak ada masalah antara Prabowo dan Megawati," kata Ujang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement