REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pernah merasa terjebak dalam situasi kerja yang tidak nyaman karena ulah rekan kerja? Anda mungkin sedang berhadapan dengan salah satu dari tiga "monster kantor" yang sering ditemui.
Pada satu titik karier, Anda mungkin akan berhadapan langsung dengan monster di tempat kerja yang memojokkan Anda. Dilansir laman Huffington Post pada Kamis (7/11/2024), pakar karier berbagi kiat tentang cara mengidentifikasi "monster" ini dan cara menghadapinya:
1. Pemilik Energi Vampir
Orang-orang yang memiliki energi vampir kerap memakan waktu dan perhatian Anda. Teknik mereka mungkin bervariasi, tetapi tanda terbesar orang ang memiliki energi vampir adalah Anda merasa lelah dan energi terkuras setelah berinteraksi dengan mereka. Anda mungkin menjadi "takut" bertemu mereka di kantor.
Mereka biasanya merupakan orang-orang yang tak berhenti mengeluh, selalu mengumbar keluhan dan kesengsaraan mereka. Atau mungkin mereka selalu mengalami hari yang buruk dan ingin semua orang ikut terpuruk bersama mereka.
“Orang ini memperlakukan stres seperti virus. Begitu mereka merasakannya, mereka tidak sabar untuk menemukan seseorang untuk menularkannya," kata seorang profesor psikologi di Universitas New York dan penulis Jerks at Work: Toxic Coworkers and What to Do About Them, Tessa West.
"Mereka akan menyela Anda untuk memberi tahu semua hal yang membuat rapat mereka menjadi bencana atau bos tidak menghargai mereka," katanya.
Pertahanan terbaik untuk menghadapi rekan kerja dengan energi vampir adalah dengan menetapkan batasan waktu. Kabar baiknya adalah Anda akan selalu memiliki alasan tenggat waktu kerja untuk menghindari berbicara dengan si energi vampir di kantor.
2. Manajer Hantu
Lebih dari sekadar manajer, Anda kemungkinan besar akan dihantui oleh manajer hantu sebagai karyawan kantor. Seperti yang ditemukan dalam sebuah studi tahun 2010, jenis kepemimpinan destruktif yang paling umum yang dialami karyawan adalah pemimpin yang tidak ikut campur dan tidak terlibat dalam pengembangan karier.
Dengan kata lain, mereka mungkin juga menjadi "hantu" untuk semua kebaikan yang dapat mereka lakukan untuk Anda. Mereka enggan membela saat dibutuhkan, menolak memberi umpan balik spesifik tentang kinerja Anda, dan dalam beberapa kasus, mereka mungkin mengabaikan Anda dan pencapaian Anda.
Survei Harvard Business Review tahun 2015 terhadap 1.000 pekerja dewasa di AS menemukan bahwa kepemimpinan atasan yang tidak pernah hadir merupakan kekhawatiran utama yang mengganggu karyawan. Hal ini termasuk atasan yang tidak mengakui prestasi karyawan, atasan yang tidak memberikan arahan yang jelas, dan manajer yang tidak pernah punya waktu untuk bertemu dengan karyawan.
Untuk menghadapi manajer yang seperti "hantu" ini, Anda perlu membuat mereka muncul. Elaine Lou Cartas, pelatih bisnis dan karier, menyarankan untuk menyebut nama pemangku kepentingan penting dan mendokumentasikan permintaan bantuan Anda yang eksplisit dalam email.
“Dulu saya sering menyebut nama. Begitulah cara orang memperhatikan saya ketika saya pertama kali memulai karier,” katanya.
“Sering kali orang berpikir, ‘Oh, ini hanya untuk si anu. Saya tidak peduli’. Namun, ketika itu adalah pemangku kepentingan besar atau tokoh terkemuka di perusahaan, orang-orang akan lebih bersemangat dan lebih memperhatikan,“ kata dia lagi.
Dalam email, Anda dapat mengatakan, “Kita ada rapat dengan dewan direksi. Saya telah melakukan A, B, dan C. Perlu melibatkan Anda. Saya tahu Anda akan melakukan presentasi besok,” kata Cartas sebagai contoh untuk mengingatkan manajer Anda.
Jika Anda tidak menemukan pengembangan karier yang dibutuhkan, carilah sponsor atau pemimpin di berbagai departemen yang dapat menawarkan Anda tugas-tugas penting dan mengadvokasi Anda.