REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Forensik dari Universitas Indonesia, Reza Indragiri mengamati perkara anak membunuh ayah kandung dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Reza menduga pembunuhan itu dapat terjadi karena faktor hubungan pertemanan atau orangtua.
Reza menyoroti pembunuhan ini yang dilakukan oleh anak berinisial MAS yang masih berusia 14 tahun. "Kalau mengacu pada hasil studi memang faktor dominan dua yaitu relasi pertemanan dan orangtua," kata Reza dalam keterangannya pada Senin (2/12/2024).
Atas kejadian ini, Reza memandang akses anak terhadap gawai beserta media sosial (medsos) perlu ditinjau ulang. Reza khawatir konsumsi informasi yang salah dapat mengganggu kondisi anak.
"Masuk akal kalau saat ini kita harus hati-hati beri akses anak terhadap gawai dan medsos. Kalau larangan nggak mungkin paling nggak kontrol diperketat," ujar Reza.
Reza mencontohkan sudah ada kebijakan di Australia soal larangan media sosial bagi orang berusia di bawah 19 tahun. "Kebijakan serupa perlu nggak di Indonesia? Silakan didiskusikan. Tapi msauk akal kalau kita peduli bahaya medsos dan gawai," ujar Reza.
Reza khawatir kalau gawai menjadi pintu masuk informasi menyesatkan bagi anak. Hal semacam itu dapat menjadi pengaruh buruk dalam perkembangan anak.
"Karena boleh jadi sumber informasi yang salah, info tentang kekerasan dan proses adaptasi yang keliru datangnya tumpah ruah dari medsos. Kita tak ingin ini mendisrupsi anak," ujar Reza.
Diketahui, MAS sudah diringkus oleh petugas keamanan perumahan dan diserahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Dalam penyisiran tempat kejadian perkara (TKP) polisi menemukan pisau dapur dengan gagang kayu sebagai barang bukti.
Dalam aksi kejinya pada Sabtu (30/11/2024), MAS menghabisi nyawa ayah bernama Argadipa (40 tahun) dan neneknya Ruth Megawati (69 tahun). Sedangkan Ibu pelaku atas nama Mitha (40 tahun) terluka dalam kejadian itu dan sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Kejadian ini terungkap ketika petugas keamanan memperoleh informasi ada pembacokan di rumah Blok B6 Nomor 12. Petugas lalu mengecek lokasi mendapati Mitha bersimbah darah.