REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI mengajak seluruh LAZ untuk aktif menginisiasi program-program inovatif yang mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis rest area.
Hal tersebut disampaikan Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional, KH. Achmad Sudrajat, Lc., MA. dalam forum koordinasi bertajuk "Ngobrol Filantropi", di Rest Area KM 72 A Tol Cipularang, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (3/12/2024).
Turut hadir Management Rest Area KM 72 A Prof. Dr. Budi Haryono, Drs, MBA, M.M., Direktur PT. Krida Bangun Persada Jimmy Leo Tjandra, Ketua Badan Amil Zakat Kabupaten Purwakarta Rika Ristiawati M.E., serta 84 perwakilan seluruh LAZ dari Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.
Pimpinan BAZNAS RI Bidang Koordinasi Nasional, KH. Achmad Sudrajat, Lc., MA. dalam sambutannya menyampaikan, pentingnya sinergi antara BAZNAS dan LAZ dalam mengoptimalkan potensi zakat, infak, dan sedekah (ZIS) guna mendukung kesejahteraan umat.
Menurutnya, forum ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan ZIS. Forum ini juga dirancang sebagai wadah berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam pengelolaan zakat.
Selain itu, kata Achmad, BAZNAS mendorong pembentukan program-program inovatif yang dapat dilakukan secara bersama-sama dan diharapkan mampu menjangkau masyarakat yang membutuhkan dengan cara yang lebih efektif dan tepat sasaran.
Dalam kesempatan tersebut, Achmad mengungkapkan, Rest Area KM 72 A merupakan model ideal untuk membangun ekosistem filantropi berbasis rest area yang inovatif.
“Rest area ini bisa menjadi etalase pemberdayaan berbasis zakat yang bisa direplikasi rest area lain, dari Aceh hingga Papua,” ucap Achmad.
"Di Rest Area 72A ini terdapat Raza (Rest Area Zakat), di mana pemilik Rest Area 72 A ini memberikan kesempatan kepada penggiat zakat, termasuk BAZNAS dan LAZ untuk bersinergi dan membangun pergerakkan zakat berbasis rest area," ucap Achmad.
Sebagai bagian dari kolaborasi tersebut, Achmad menyampaikan, BAZNAS berencana mendirikan sentral pemberdayaan berbasis halal di Rest Area KM 72 A, di mana produk-produk mustahik akan dikelola dan dipasarkan, menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.