REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Jibril adalah malaikat langit yang terbuat dari cahaya menyampaikan wahyu kepada para nabi atas perintah Allah SWT. Arti kata Jibril sendiri adalah adalah hamba Allah SWT.
Hal ini sebagamana dikuatkan Imam Bukhari dari Ikrimah yang berkata bahwa Jabar, Mik, dan Saraf, adalah hamba Allah.
Menurut pendapat lain, Jibril atau Gabriel dalam bahasa Ibrani berarti hamba Allah SWT, sehingga kata Gabra berarti manusia dan kata El berarti Allah, jadi dia seperti hamba Allah yang istimewa.
Alquran dan sunnah menetapkan sejumlah sifat Jibril. Alquran menyebutkan beberapa sifat penciptaannya. Allah SWT memberikan sifat kepada Malaikat Jibril dengan kekuataan. Allah SWT berfirman:
ذِي قُوَّةٍ عِنْدَ ذِي الْعَرْشِ مَكِينٍ
“Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy.” (QS at-Takwir: 20). Dalam ayat lain, Allah SWT juga berfirman:
عَلَّمَهُ شَدِيدُ الْقُوَىٰ ذُو مِرَّةٍ فَاسْتَوَىٰ
“Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.” (QS an-Najm: 5-6)
Al-Qurtubi, dalam Tafsirnya, mengutip Al-Kalbi menjelaskan sebagai berikut: "D iantara kekuatan Jibril, dia mencabut kota-kota kaum Luth dari bumi yang lebih rendah, lalu membawanya di atas sayapnya dan mengangkat semuanya di ujung sayapnya hingga mencapai ketinggian langit, hingga penduduk langit mendengar gonggongan anjing dan ayam jantan mereka berkokok, kemudian dia membalikkan dan membuat yang tinggi menjadi lebih rendah.”
Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW menggambarkan tentang Jibril. Beliau bersabda:
رأيت جبريل له ستمائة جناح
“Aku melihat Jibril dengan enam ratus sayap.”
عن عبد الله بن عباس رضي الله عنه: (مَاَ كَذَبَ الْفُؤَادُ مَا رَأَى) قالَ رأَى رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ جبريلَ في حُلَّةٍ من رَفرَفٍ ق قد ملأَ ما بينَ السَّماءِ والأرضِ.
Dari Abdullah bin Abbas -raḍhiyallāhu 'anhumā terkait dengan tafsir Surat an-Najm ayat 11, berkata bahwa Rasulullah -ṣhallallāhu 'alaihi wa sallam- melihat Jibril -ṣhallallāhu 'alaihi wa sallam- dengan jubah yang memenuhi ruang antara langit dan bumi.
BACA JUGA: Mengapa Stabilitas Suriah Penting dan Jangan Sampai Jatuh di Tangan Pemberontak?
Dia memiliki enam ratus sayap, dan dia menghalangi cakrawala pada hari Nabi Muhammad SAW melihatnya dalam bentuknya, sehingga Nabi pingsan pada hari dia melihatnya dalam bentuknya yang pertama.
فعن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قال: قال الله تعالى: (لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَىٰ). وقال: رأى جبريل في صورته له ستمائة جناح، بينما بقية الملائكة لها أجنحة وصفها القرآن الكريم في قوله: (الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَّثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۚ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ)
Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata, “Allah -Ta'ālā- berfirman:
لَقَدْ رَأَىٰ مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَىٰ
“Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar.”