Senin 09 Dec 2024 14:25 WIB

Polisi Sebut Komplotan Bersenjata Penculik Perempuan 43 Tahun di Bandung Berjumlah 6 Orang

Aksi komplotan penjahat menodongkan senjata dan menculik oer

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Mas Alamil Huda
Salah seorang wartawan tengah mendatangi rumah korban penculikan di Jalan Sukanagara, Antapani, Kota Bandung, Senin (9/12/2024). Seorang wanita diduga diculik oleh komplotan bersenjata.
Foto: M Fauzi Ridwan.
Salah seorang wartawan tengah mendatangi rumah korban penculikan di Jalan Sukanagara, Antapani, Kota Bandung, Senin (9/12/2024). Seorang wanita diduga diculik oleh komplotan bersenjata.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Polisi menyebut komplotan diduga bersenjata api yang menculik perempuan 43 tahun di kediaman korban, di Jalan Sukanagara, Antapani, Kota Bandung tidak hanya dua orang. Ia menduga jumlah komplotan tersebut berjumlah enam orang pelaku.

"Dari keterangan korban ini, perkiraan dia satu sampai enam orang (di dalam mobil)," ucap Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rahman kepada wartawan di Mapolrestabes Bandung, Senin (9/12/2024).

Baca Juga

Abdul Rahman mengatakan, korban yang diduga diculik sekitar pukul 12.17 WIB, Ahad (8/12/2024), kini sudah pulang kembali ke rumahnya sekitar pukul 20.00 WIB. Korban diantar oleh pengendara ojek pangkalan dari Pasir Impun, Kota Bandung.

Pihaknya belum mendapatkan banyak informasi dari korban terkait peristiwa yang menimpanya disebabkan korban masih kaget dan trauma. Abdul Rahman mengatakan, petugas belum maksimal menggali informasi dari yang bersangkutan.

Namun, dari hasil pemeriksaan terhadap pengendara ojek pangkalan yang mengantarkannya ke kediamannya, ia menuturkan pengendara ojek tersebut yang tengah melaju diberhentikan oleh seseorang yang mengaku membutuhkan tumpangan. "Kami duga ini merupakan salah satu pelaku, kami duga," kata dia.

Ia mengatakan, terduga pelaku tersebut meminta untuk diantarkan ke Kantor PD Kebersihan di Antapani yang diduga tempat memarkirkan kendaraan para pelaku. Tiba di lokasi, pengendara ojek melihat seorang laki-laki turun dari mobil bersama perempuan yang diduga korban.

"Laki-laki itu mengaku bahwa (korban) istri dia dan minta diantarkan ke rumah yang bersangkutan," kata dia.

Korban sendiri, kata Abdul Rahman, tidak memberikan respons dan langsung naik ojek sekitar pukul 20.30 WIB serta langsung mengarahkan ke kediamannya. Setelah itu, kasatreskrim mengaku belum mendapatkan informasi tambahan terkait ciri-ciri pelaku yang menculik korban karena korban trauma, syok, dan menangis.

Selama dibawa oleh komplotan tersebut, ia menyebut korban dibawa keliling di seputaran Kota Bandung.

Kronologi kejadian

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement