Jumat 13 Dec 2024 17:34 WIB

Menhub Kebut Pembangunan Akses Jalan Menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang

Sebanyak 31 perjalanan kereta akan berhenti di Stasiun Kereta Cepat Karawang, Jabar.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Erik Purnama Putra
Kereta Cepat atau Woosh datang dari arah Jakarta di Stasun Kereta Cepat Padalarang kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2024).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Kereta Cepat atau Woosh datang dari arah Jakarta di Stasun Kereta Cepat Padalarang kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan pentingnya aksesibilitas yang memadai dari dan ke Stasiun Kereta Cepat Karawang. Oleh karena itu, Dudy terus mendorong percepatan pembangunan akses jalan menuju Stasiun Kereta Cepat Karawang.

"Hal ini guna mendukung operasional stasiun yang diperkirakan dimulai awal tahun depan, sehingga masyarakat mendapatkan hasil yang optimal dari keberadaan stasiun tersebut," ujar Dudy bersama Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo saat meninjau Stasiun Kereta Cepat Karawang, Jawa Barat, Jumat (13/12/2024).

Baca Juga

Dudy menekankan, stasiun tersebut akan menjadi salah satu titik strategis dalam pengembangan sistem transportasi cepat dan terintegrasi di Indonesia. Dudy menyampaikan rencana operasional Stasiun Kereta Cepat Karawang ini merupakan langkah penting dalam mendukung pengembangan transportasi cepat yang terintegrasi. 

"Kami berharap ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Karawang dan sekitarnya," sambung Dudy

Sebagai bagian dari rute Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), untuk mendukung operasional Stasiun Kereta Cepat Karawang, kata Dudy, frekuensi perjalanan kereta akan ditingkatkan dari 48 menjadi 62 perjalanan per hari. Sebanyak 31 perjalanan kereta akan berhenti di Stasiun Kereta Cepat Karawang. 

"Hal ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas wilayah, mengurangi kemacetan, dan mempercepat pergerakan barang dan orang, terutama antara Karawang dan Jakarta, serta dapat menjadi pusat transportasi strategis," ucap Dudy. 

Menurut Dudy, keberadaan stasiun di tengah sawah itu dapat menjadi pendorong utama pengembangan kawasan sekitar, menciptakan peluang ekonomi baru, dan memperkuat sektor industri di Karawang. Untuk mendukung konektivitas stasiun Kereta Cepat Karawang dengan daerah sekitar, lanjut Dudy, stasiun tersebut direncanakan akan terhubung dengan moda transportasi lain seperti bus pegumpan (feeder) dan angkutan umum. 

Dalam persiapan menuju operasional, Dudy menggarisbawahi pentingnya kolaborasi erat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pihak swasta untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan akses jalan dan persiapan teknis lainnya. Dengan rencana beroperasinya Stasiun Kereta Cepat Karawang, sambung dia, Kemenhub juga telah berkomitmen memastikan keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

"Upaya ini merupakan bagian dari visi pemerintah untuk membangun infrastruktur transportasi modern, efisien, dan berkelanjutan di Indonesia," kata Dudy. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement