Ahad 15 Dec 2024 14:29 WIB

Indonesia Jadi Kiblat Fesyen Muslim Kelas Dunia? Begini kata Pengurus KAHMI

Fesyen Muslim berkembang pesat di Indonesia.

Ilustrasi anak Muslim bergaya mengikuti sebuah pameran fesyen Muslim.
Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ilustrasi anak Muslim bergaya mengikuti sebuah pameran fesyen Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam menggelar Asian Islamic Fashion and Art (AIFA) pada 25-26 Januari 2025 di Jakarta untuk memajukan industri fesyen Muslim di Indonesia.

Koordinator Presidium Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) Herman Khaeron dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan AIFA 2025 bukan sekadar pameran busana Muslim, namun bisa menjadi momentum strategis untuk mempromosikan karya-karya desainer Indonesia di kancah internasional.

Baca Juga

Herman yang juga anggota DPR RI itu mengatakan Indonesia memiliki potensi sebagai kiblat fesyen Muslim dunia mengingat Indonesia merupakan eksportir terbesar pakaian Muslim.

Ia percaya kolaborasi antara KAHMI, pembuat kebijakan (pemerintah), pengusaha, dan desainer di industri tersebut sangat penting untuk menciptakan ekosistem fesyen dan seni yang Islami dan berkelanjutan.

Sementara itu, Ketua Bidang Perdagangan Internasional MN KAHMI Bambang Susanto mengapresiasi berbagai pihak yang berupaya merealisasikan AIFA tersebut.

Ia sangat mendukung kegiatan yang berpotensi mendorong terjadinya hubungan dagang antarnegara dalam hal ini transaksi bisnis di busana Muslim.

Bambang juga mengharapkan berbagai pihak, terutama panitia, untuk terus bekerja keras mempersiapkan AIFA agar menjadi acara percontohan pertama KAHMI yang berkolaborasi dengan seluruh sektor industri serta para pemangku kepentingan terkait yang mendukung kegiatan tersebut, sesuai dengan tagline AIFA 2025, yaitu #FirstKAHMICollaboration.

Sedangkan Ketua Panitia Pelaksana AIFA 2025 Viviana Hanifa menjelaskan AIFA memiliki rangkaian acara yang diselenggarakan selama dua hari.

Ketua Departemen Perdagangan Internasional MN KAHMI itu menjelaskan pada hari pertama tanggal 25 Januari ada acara pembukaan, achievement award dan penandatanganan nota kesepahaman oleh para pemangku kebijakan, baik dari sisi pemerintahan maupun alumni HMI serta pelaku industri terkait dari berbagai negara se-Asia yang diwakilkan para duta besar dan delegasinya.

Selanjutnya pada hari kedua tanggal 26 Januari akan digelar fashion show busana Muslim dari berbagai latar belakang dan pemecahan rekor MURI.

"Kami juga akan memecahkan rekor MURI yang bertajuk Jalan Sehat oleh Perempuan Terbanyak Mengenakan Kerudung Bermotif Batik," ujarnya.

Wanita yang juga berprofesi sebagai desainer itu rencananya mengundang duta besar negara sahabat di Asia untuk menghadirkan para desainer berbakat negaranya tampil pada AIFA 2025.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement