Senin 16 Dec 2024 23:04 WIB

Setelah Kisruh Setahun, Federasi Sepak Bola Spanyol Akhirnya Punya Presiden Baru

Presien baru RFEF Rafael Louzan masih tersangkut kasus hukum perbaikan lapangan bola.

Presiden terpilih Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Rafael Louzan.
Foto: EPA-EFE/ZIPI
Presiden terpilih Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) Rafael Louzan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis umum Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) memilih Rafael Louzan sebagai presiden pada Senin (16/12/2024) setelah lebih dari satu tahun kekacauan di badan yang dilanda skandal menyusul jatuhnya mantan ketua Luis Rubiales dan tangan kanannya Pedro Rocha.

Louzan, kepala federasi sepak bola regional Galicia, menerima 90 suara untuk mengalahkan kepala federasi sepak bola Valencia, Salvador Gomar, yang hanya mengumpulkan 43 suara dalam persaingan dua arah menyusul pengunduran diri kepala federasi sepak bola Extremadura Sergio Merchan pada menit-menit terakhir.

Baca Juga

Rubiales telah menjadi target investigasi korupsi. Ia akan diadili pada Februari atas tuduhan pelecehan seksual atas ciumannya yang tidak diinginkan pemain Jenni Hermoso setelah Spanyol memenangkan Piala Dunia Wanita 2023 di Sydney.

Rocha, yang sempat menggantikannya, dijatuhi hukuman larangan selama dua tahun karena melakukan penyimpangan. April lalu, pemerintah Spanyol membentuk komite khusus untuk mengawasi badan sepak bola sampai mereka mengadakan pemilihan baru.

Louzan juga memiliki masalah hukum yang dapat mengganggu harapan RFEF untuk memulai dengan catatan yang bersih saat Spanyol bersiap untuk menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia 2030.

Pada Mei 2022, ia dinyatakan bersalah atas pelanggaran dalam kasus yang melibatkan kontrak untuk perbaikan lapangan sepak bola di kota Morana. Meskipun ia dibebaskan dari tuduhan penipuan, hukuman tersebut melarangnya memegang jabatan publik selama tujuh tahun.

Louzan membantah melakukan kesalahan dan mengajukan banding, yang memungkinkannya untuk mencalonkan diri sebagai presiden RFEF. Mahkamah Agung akan mendengarkan banding tersebut pada 5 Februari.

Kemenangan telaknya sudah diperkirakan karena ia dianggap sebagai kandidat yang disetujui setelah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk membangun hubungan yang strategis, terutama dengan presiden La Liga Javier Tebas.

“(RFEF) adalah rumah bagi semua orang di sepak bola Spanyol. Melalui pemilihan ini kita akhirnya menjadi satu tim di mana setiap orang dapat berkontribusi kepada federasi sepak bola, yang merupakan kehidupan dan semangat kita,” ujar Louzan kepada para peserta rapat.

“Ini adalah waktu untuk memulihkan prestise dan citra organisasi ini dan untuk mencapainya kita harus tetap bersatu, karena hanya mereka yang tetap bersatu yang bisa mendapatkan hasil. Secara khusus saya ingin mengucapkan terima kasih kepada sahabat saya (Pedro) Rocha yang telah memulai jalan baru ini. Seorang pemimpin sepak bola juga bisa menjadi orang yang baik.”

Didukung oleh suara klub-klub profesional, terpilihnya Louzan dapat mengakhiri perselisihan selama bertahun-tahun antara RFEF dan La Liga. Sebab, kesepakatan jutaan euro yang dibuat oleh Rubiales untuk merelokasi Piala Super Spanyol ke Arab Saudi dan rencana Tebas untuk memainkan laga-laga musim reguler di luar negeri menjadi sorotan.

Setelah pengumuman resmi dari pemilihannya, Louzan langsung menemui Tebas di auditorium RFEF Las Rozas Football City dan memeluk presiden La Liga tersebut.

Akan tetapi, perjuangan hukum Louzan sendiri akan membuat sepak bola Spanyol berada dalam situasi yang tidak jelas jika Mahkamah Agung menguatkan hukumannya dalam waktu kurang dari dua bulan.

“Dari sisi pribadi (La Liga), saya ingin Louzan menjadi presiden. Kami berharap dapat melanjutkan dinamika yang sama, dengan dialog dan bekerja sama di beberapa bidang,” kata Tebas kepada wartawan.

“Saya tidak khawatir dengan kemungkinan larangannya. Saya yakin dia akan mengelilingi dirinya dengan orang-orang baik dan tim yang baik. Saya berharap dia akan menjadi presiden untuk jangka waktu yang lama.”

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement