Rabu 01 Jan 2025 13:35 WIB

Kisah Suka dan Duka dari Turki tentang Perayaan Malam Tahun Baru

Malam tahun baru dimanfaatkan dengan berbagai kegiatan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Kemeriahan malam tahun baru.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Kemeriahan malam tahun baru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah nyata ini ditulis oleh Almarhumah Aisyah Gonen dan diterbitkan di Majalah Cinar pada tahun 1998. Kisah ini menjelaskan kondisi perayaaan malam tahun baru di Turki.

Kisah ini kemudian diringkas dan dialihbahasakan dari cerita aslinya yang berbahasa Turki oleh Hasbi Sen dari Istanbul Foundation for Science Culture (Turki). Berikut kisahnya:

Baca Juga

Saya memiliki kehidupan yang bahagia di sebuah kecamatan, di mana masa kanak-kanak saya habiskan di sana. Saat itu kami mengalami perang dunia, namun kami berhasil mengusir musuh dari tanah air, sehingga bisa mempertahankan kemerdekaannya.

Sudah 15 tahun perang dunia pertama berlalu. Perang menyebabkan orang Turki menjadi miskin, tapi membuat mereka tetap bangga. Mungkin anda tidak percaya, namun orang yang kehilangan orang tua atau suaminya sebagai mati syahid pun memiliki rasa gembira dalam kesedihannya.

Ada juga banyak veteran di kecamatan kami. Ada yang kehilangan kaki ataupun tangan. Bahkan ada veteran yang kehilangan kaki dan tangannya sekaligus. Meskipun kondisinya demikian, mereka bangga karena bisa mengusir musuh dari tanah air Turki.

Para veteran atau keluarga orang yang mati syahid tidak meminta-meminta kepada orang lain, padahal mereka sangat miskin. Masyarakat mengetahui kondisi tersebut, sehingga sering kali mereka bantu kepada keluarga veteran dan mati syahid secara diam-diam tanpa pamer.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement