Jumat 03 Jan 2025 21:44 WIB

Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Tangerang Ternyata Anggota TNI, Ini Respons Panglima

Pelaku penembakan kini masih dalam proses pemeriksaan oleh Puspom.

Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono meninjau tempat kejadian perkara (TKP) penembakan di di rest area KM45 Tol Jakarta-Merak pada Kamis (2/1/2025).
Foto: Antara/HO-Polresta Tangerang
Kapolresta Tangerang Kombes Baktiar Joko Mujiono meninjau tempat kejadian perkara (TKP) penembakan di di rest area KM45 Tol Jakarta-Merak pada Kamis (2/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaku penembakan terhadap bos rental mobil di rest area KM45 Tol Jakarta-Merak diketahui adalah seorang anggota TNI. Merespons peristiwa ini, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memastikan oknum TNI yang jadi pelaku penembakan yang mengakibatkan korban meninggal dunia itu akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.

"Akan segera diproses lebih lanjut apabila terbukti bersalah akan di tindak tegas sesuai hukum yang berlaku," kata Agus kepada awak media, Jumat (3/1/2025).

Baca Juga

Hingga saat ini, pelaku sedang menjalani pemeriksaan di Pusat Polisi Militer (POM) untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Pihak Puspom pun belum bisa memberitahu inisial oknum penembak dan alasan dilakukan penembakan.

Kasus penembakan oleh orang tidak dikenal (OTK) terjadi di Rest Area KM45, Tol Tangerang-Merak, Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis (2/1/2025) dini hari. Atas kejadian itu, terdapat dua orang menjadi korban yakni berinisial IAR dan RAB. Satu dari dua korban itu, salah satunya adalah bos rental mobil yang kini telah dinyatakan meninggal dunia setelah terkena peluru di bagian dadanya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Cinangka, Cilegon, Ajun Komisaris Polisi Asep Iwan Kurniawan mengklarifikasi tuduhan anggotanya menolak bantuan pendampingan korban penembakan yang akan menarik mobilnya di rest area KM 45, Tol Tangerang-Merak.

Asep dalam keterangannya di Serang, Jumat, menjelaskan bahwa pihaknya mengantisipasi agar tidak salah tindakan sebab kendaraan yang akan ditarik pemohon tidak memiliki legalitas jelas. Asep pun membeberkan kronologi peristiwanya.

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement