REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan, selalu dinantikan umat Islam. Selain menjalankan ibadah puasa, Sholat Tarawih, dan berbagai amalan lainnya, ada satu hal yang juga memiliki keutamaan yang luar biasa yaitu menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan dengan penuh kegembiraan.
Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa merasa gembira dengan datangnya bulan Ramadhan, maka Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka”. Nash riwayat ini disebutkan di kitab Durrat An-Nasihin. Hadits tersebut dengan jelas menunjukkan betapa besarnya pahala yang akan diperoleh oleh orang yang menyambut Ramadhan dengan hati yang gembira.
“Jadi ganjarannya jelas, siapapun yang bergembira dengan bulan suci Ramadhan, Allah SWT mengharamkan jasadnya masuk neraka. Maka dari itu, umat Islam harus senantiasa menyambut Ramadhan dengan kegembiraan, hati yang luas dan lapang,” kata Ustaz Erick Yusuf saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (9/1/2025).
Ustaz Erick menjelaskan, pengertian gembira di sini bukan hanya sekadar ucapan atau ekspresi belaka. Namun harus diwujudkan melalui peningkatan ibadah-ibadah sunah seperti sedekah, dzikir, dan amal kebaikan kebaikan lainnya sehingga umat Islam semakin dekat dengan Allah SWT.
Menurut dia, peningkatan ibadah tersebut semestinya terlihat sejak bulan Rajab (1 Januari 2025). Hal ini pun dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW yang memperbanyak sekedah, puasa sunah, sedari bulan Rajab.
“Ganjaran haram masuk neraka itu bukan untuk orang yang pura-pura gembira. Tapi itu diperuntukan bagi mereka yang betul-betul menunggu dan meningkatkan ibadahnya bahkan sejak bulan Rajab. Seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW, di mana beliau memperbanyak puasa-puasa sunahnya sampai masuk ke Ramadhan,” kata Ustaz Erick.
Untuk mengoptimalkan pahala selama Ramadhan, Ustaz Erick menyarankan umat Islam untuk menunaikan ibadah sunah seperti Tarawih, Dhuha, bersedekah, hingga membaca Alquran dan mentadaburinya. Pasalnya, selama Ramadhan, amalan sunah akan diganjar seperti amalan wajib.
“Yang utama, perbanyak membaca Alquran selama Ramadhan, tentunya selain melaksanakan Tarawih, Dhuha, Tahajud, dan sedekah,” kata Ustaz Erick.
Dia mengatakan membaca Alquran merupakan salah satu amalan paling disukai Allah SWT selama Ramadhan. Hal ini merujuk pada hadits Nabi Muhammad Saw yang diriwayatkan Tirmidzi, yang artinya:
“Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah? Beliau menjawab, Al-hal wal murtahal. Orang ini bertanya lagi ‘Apa itu Al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, yaitu yang membaca Alquran dari awal hingga akhir dan setiap kali selesai akan mengulanginya dari awal”.