Jumat 31 Jan 2025 13:55 WIB

Mulai Besok Waktu Tempuh KRL Kian Cepat, Komisi V Minta Keselamatan Penumpang Diutamakan

Di Jabodetabek ada penambahan 15 perjalanan yang memangkas waktu tempuh 5-9 menit.

Sejumlah penumpang bersiap menaiki KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (29/4/2024). Waktu tempuh KRL commuter line bakal terpangkas 5-9 menit seiring diterapkannya Gapeka 2025 mulai 1 Februari.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang bersiap menaiki KRL di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (29/4/2024). Waktu tempuh KRL commuter line bakal terpangkas 5-9 menit seiring diterapkannya Gapeka 2025 mulai 1 Februari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Waktu tempuh KRL commuter line bakal terpangkas 5-9 menit seiring diterapkannya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) baru per 1 Februari. Kian cepatnya perjalanan commuter line ini harus diiringi dengan kepastian keselamatan dan kenyamanan penumpang sebagai prioritas utama.

“Kami tentu mengapresiasi upaya peningkatan layanan penumpang commuter line dari PT KAI Commuter dan Dirjen Perkeretapian Kemenhub dengan penambahan jumlah perjalanan kereta sehingga memangkas waktu tempuh. Kendati demikian kami berharap peningkatan lalu lintas commuter line ini tetap mengutamakan keselamatan dan kenyamanan penumpang,” ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda dalam keterangannya, Jumat (31/1/2025).

Baca Juga

Untuk diketahui, berdasarkan Gapeka 2025 akan ada penambahan jumlah perjalanan commuter line di sejumlah wilayah. Di Jabodetabek akan ada penambahan 15 perjalanan commuter line dari 1.048 menjadi 1.063 perjalanan. Di Wilayah 2 Bandung terdapat penambahan 4 perjalanan Commuter Line Jatiluhur. Untuk Wilayah 6 Yogyakarta perjalanan Commuter Line Yogya-Palur juga bertambah menjadi 27 perjalanan yang sebelumnya 24, sedangkan Commuter Line Prameks menjadi 10 dari 8 perjalanan. Sementara di wilayah 8 Surabaya menambah 2 stasiun baru.

Huda mengatakan, saat ini kereta commuter line menjadi salah satu andalan transportasi umum. Di wilayah Jabodetabek misalnya, KRL commuter line sepanjang tahun 2023 melayani 331 juta penumpang. Sedangkan rata-rata penumpang harian mencapai 1.054.600 orang.

“KRL commuter line di Jabodetabek menjadi pilihan utama para commuter dari Bogor, Bekasi, Serpong, Tangerang, untuk ulang alik ke Jakarta. Jadi sangat layak jika ada upaya untuk terus meningkatkan layanan moda transportasi ini,” katanya.

Layanan KRL Commuter line, lanjut Huda, masih memiliki beberapa kelemahan. Di antaranya masih terjadinya keterlambatan dan gangguan perjalanan, tingginya kepadatan penumpang pada jam sibuk, masih adanya fasilitas pendukung yang kurang memadai, hingga munculnya berbagai kasus gangguan penumpang seperti pelecehan seksual.

“Artinya masih banyak pekerjaan rumah bagi KAI Commuter Line untuk meningkatkan kualitas layanan,” katanya.

Politisi PKB ini menegaskan, penambahan jumlah perjalanan commuter line, bisa memecahkan masalah kepadatan penumpang terutama di jam-jam sibuk. Kendati demikian, dibutuhkan persiapan matang sarana pendukung sehingga keamanan dan kenyamanan penumpang serta masyarakat tetap terjaga.

“Penambahan jumlah perjalanan artinya akan meningkatkan jumlah KRL commuter line yang beroperasi. Di sini perlu diantisipasi sektor keamanan terutama di perlintasan-perlintasan sebidang yang kerap memicu kemacetan kendaraan lain saat ada kereta melintas,” ujar Huda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement