Selasa 18 Feb 2025 19:34 WIB

Cerita Korban TPPO Pengantin Pesanan Asal Indramayu Dibawa ke China Tertipu dan Menderita

Hampir setiap hari dipaksa untuk melayani pria China yang dinikahi siri

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Sugi Purnamawati (memakai masker) warga Kabupaten Indramayu, yang diduga menjadi korban TPPO dengan modus pengantin pesanan dengan pria China akhirnya berhasil pulang, Ahad (16/2/2025).
Foto: Dok Republika
Sugi Purnamawati (memakai masker) warga Kabupaten Indramayu, yang diduga menjadi korban TPPO dengan modus pengantin pesanan dengan pria China akhirnya berhasil pulang, Ahad (16/2/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sugi Purnamawati (32), korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus pengantin pesanan dengan pria di China, akhirnya tiba di kampung halamannya di Desa Jambak, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu.

Sugi berhasil kabur dari rumah suami sirinya di China. Ia pulang ke Indonesia dengan uang pinjaman dari temannya yang bekerja di Taiwan. Ia tiba di Bandara Soekarno – Hatta pada Ahad (16/2/2025).

Baca Juga

Ditemui di kediamannya, Selasa (18/2/2025), Sugi pun menceritakan pengalaman sedihnya selama menjadi korban pengantin pesanan di China. Ia mengaku diperlakukan semena-mena oleh pria warga China yang dinikahkan dengannya tersebut.

Sugi menjelaskan, hampir setiap hari dipaksa untuk melayani pria China itu. Jika tidak dituruti, suami sirinya itu akan marah-marah dan mengadukannya ke agency. Akibatnya, ia juga dimarahi oleh oknum yang merekrutnya ke China.

Pernah suatu waktu, Sugi mencoba bersembunyi di kamar kosong saat suaminya meminta berhubungan. Ia mengaku saat itu merasa sangat tertekan. Namun, suaminya mengetahuinya dan terus menggedor-gedor pintu kamar meski saat itu pukul 02.30 dini hari waktu setempat. “Pokoknya saya harus mendengarkan apa yang dia mau. Saat saya sakit pun dia gak mau tahu,” ujar Sugi, Selasa (18/2/2025).

Tak hanya itu, kata Sugi, suaminya juga hanya memberinya uang sedikit untuk membeli sayuran. Ia pun harus masak setiap hari untuk dimakan berdua. Namun, ia hanya diberi porsi makanan yang sedikit dan suaminya yang menghabiskan semua makanan yang ada.

Sugi menambahkan, di China saat ini sedang musim dingin. Ia ditinggal sendirian di rumah tanpa kabar oleh suaminya, dengan kondisi tanpa ada makanan dan uang di rumah. Tak hanya itu, suami Sugi juga menyembunyikan remote penghangat ruangan sehingga ia merasa sangat kedinginan. “Saya merasa sudah tidak aman, jadi saya memutuskan pergi dari rumah untuk menyelamatkan diri. Apalagi sebelumnya saya sempat cekcok dan dia mengusir saya,” katanya.

Sugi mengaku terjerat menjadi korban pengantin pesanan setelah mendapat DM TikTok dari oknum perekrut yang jadi perantara pada Agustus 2024. Akun itu mengirim pesan dan menawarinya agar mau menikah dengan warga negara China.

Oknum perekrut itu menawarkan akan memberi kesejahteraan untuk keluarganya di kampung halaman. Karena janji itulah, Sugi bersedia menikah secara siri dengan pria warga China pada 6 Desember 2024 di rumah orang tuanya.

Sugi kemudian dibawa ke China. Namun setelah sampai di China,  janji-janji itu tidak pernah direalisasikan. Ia bahkan terus menerus menerima tekanan secara psikis dari suaminya. Sugi pun kerap meminta untuk dipulangkan ke orang tuanya. Namun, suaminya selalu marah. Tak hanya itu, Sugi juga diminta uang Rp 65 juta jika ingin pulang ke tanah air.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement