Senin 21 Apr 2025 17:06 WIB

Viral Diskusi di UI Didatangi Dandim Depok, Ini Klarifikasi TNI AD

Kehadiran personel TNI di sejumlah kampus belakangan menjadi polemik.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana.
Foto: Dispenad
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan pihaknya tidak pernah berniat memasukkan unsur-unsur militer ataupun kegiatan prajurit di kampus. Pernyataannya ini sekaligus mengklarifikasi polemik kehadiran anggota TNI di sejumlah kampus termasuk di Universitas Indonesia (UI).

"Tidak pernah ada kegiatan prajurit TNI di dalam kampus-kampus di Indonesia yang dinarasikan sebagai upaya militerisasi. Kehadiran kami berdasarkan prinsip kerja sama yang sah dan dilakukan atas undangan atau koordinasi dengan pihak kampus," kata Wahyu dalam siaran pers resmi TNI AD, di Jakarta, Senin (21/4/2025).

Baca Juga

Menurut Wahyu, TNI AD dan beberapa kampus telah saling berkolaborasi dalam beberapa kegiatan positif, salah satunya pemberian edukasi kepada mahasiswa. Kolaborasi yang intens tersebut, lanjut Wahyu, melahirkan hubungan baik antara pejabat-pejabat TNI AD dan pihak kampus.

Dia pun mencontohkan hubungan baik antara TNI AD dan Universitas Indonesia (UI) yang sudah berjalan dengan baik. "Di Universitas Indonesia, kehadiran prajurit TNI di sana (dandim) adalah atas undangan dari rekan mahasiswa yang sudah dikenal baik sebelumnya karena dalam beberapa kesempatan dandim dan mahasiswa tersebut juga sering bertemu dalam kegiatan nonformal," kata Wahyu.

"Sehingga wajar jika dandim diundang untuk singgah di saat ada waktu luang untuk silaturahim, berbincang ringan, tidak ada agenda kegiatan apapun," tambah mantan Dandim 0501 itu.

Lebih lanjut, Wahyu menilai TNI AD juga mempunyai tanggung jawab untuk menjaga stabilitas nasional. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni membangun hubungan baik dengan elemen-elemen bangsa, salah satunya akademisi dan masyarakat secara umum.

Karenanya, Wahyu berharap masyarakat bisa lebih jernih melihat tujuan TNI AD sehingga tidak mudah terpengaruh dengan narasi negatif yang tengah berkembang.

"Kami mengajak seluruh pihak untuk tidak mudah terprovokasi oleh narasi yang tidak berdasar. TNI AD akan terus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi serta menghormati independensi dan kebebasan akademik kampus," tegas Wahyu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement