Selasa 29 Apr 2025 13:36 WIB

Komisi VIII Ungkap Modus Jamaah Haji Ilegal, Transit ke Negara Lain Baru Terbang ke Saudi

Pemerintah perlu melakukan mitigasi agar hal tersebut tak terulang.

Rep: Fuji EP/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ilustrasi keberangkatan jamaah haji
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Ilustrasi keberangkatan jamaah haji

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN, Sudian Noor menyampaikan bahwa animo masyarakat yang ingin pergi haji besar, terlebih tahun ini adalah haji akbar. Sehubungan dengan itu, Sudian menyoroti banyaknya jamaah yang berangkat untuk berhaji tapi tidak menggunakan visa haji.

Ia mengungkapkan, pada tanggal 18 April 2025, Polres Bandara Soekarno Hatta bersama Imigrasi Soekarno Hatta dan Kementerian Agama (Kemenag) mencegah keberangkatan 10 orang yang diduga akan berangkat untuk ibadah haji menggunakan jalur ilegal. Mereka menggunakan visa kerja.

Baca Juga

"Sebenarnya pada saat kejadian itu ada 80 orang menurut berita acara di bandara, namun yang diekspos hanya 10 orang dari Banjarmasin," kata Sudian Noor saat Rapat Dengar Pendapat yang digelar Komisi VIII DPR RI, Jakarta, Senin (28/4/2025). 

Ia mengungkapkan, modus jamaah haji ilegal yakni terbang ke negara lain seperti Malaysia, Filipina dan Singapura. Setelah itu, mereka terbang ke Jeddah, Arab Saudi. Bahkan ada yang terbang ke negara Jazirah Arab seperti Qatar, kemudian mereka lewat jalur darat ke Jedah. 

Sehubungan dengan peristiwa penangkapan haji ilegal tersebut, Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PAN menegaskan perlunya melakukan mitigasi agar kejadian itu tidak terjadi lagi. 

"Saya meminta kepada Kementerian Agama untuk membentuk sistem Gakkum, jadi sistem pengawasan dan penegakan hukum yang melibatkan seluruh instansi terkait seperti imigrasi, Polri, BIN, termasuk anggota DPR RI atau kementerian, badan, lembaga instansi lainnya," ujar Sudian.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement