REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Maraknya gadai emas di bank syariah tidak membuat Bank Muamalat tertarik menggeluti bisnis tersebut. Alasannya, biaya operasional dan risiko bisnis tinggi.
Direktur Utama Bank Muamalat, Arviyan Arifin, mengatakan pihaknya masih fokus bisnis dengan produk yang sudah ada. "Sampai sekarang kita belum ada gadai emas. Saya kira akan sulit sekali transaksi gadai emas karena kita tidak punya keahlian dalam gadai dan pengukuran nilai emas," ujar dia, Jumat (13/1).
Bisnis gadai emas, kata dia, memiliki unsur spekulasi. Hal itu yang akan dihindari Bank Muamalat dalam bisnis di bank syariah. "Itu tidak sesuai dengan murni syariah yang kita pakai dalam bisnis," ujar dia. "Pegadaian sudah ahli dalam bisnis gadai. Kita aliansi saja dengan mereka.''