Rabu 27 Aug 2025 08:38 WIB

Kemenangan Pejuang Jihad di Gaza akan Menandai Berakhirnya Era Zionis

Kehancuran Gaza dibandingkan dengan jatuhnya Baghdad di tangan bangsa Mongol.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Adel Kareem Hana
Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID,DOHA — Jurnalis Qatar, Abdullah Al-Amadi memicu perdebatan setelah menulis kolom di harian pemerintah Al-Sharq edisi 24 Juli 2025. Al-Amadi mengungkapkan, kemenangan para pejuang jihad di Gaza akan menjadi titik balik yang menandai berakhirnya “era Zionis.” 

Al-Amadi mengaitkan konflik di Gaza dengan sejarah panjang peradaban Islam. Menurut dia, serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 merupakan “buah dari pelajaran sejarah Islam” sehingga hak asasi manusia tidak dapat dipulihkan lewat negosiasi yang ia sebut “sia-sia.”

Baca Juga

“Janganlah berkecil hati dengan pemandangan kehancuran, keruntuhan, dan pembunuhan di Gaza. Meskipun nyawa umat Islam berharga dan penting di setiap waktu dan tempat,… perubahan sejarah besar semacam ini membutuhkan korban, darah, dan syahid," tulisnya dalam artikel Al-Amadi yang dikutip Memri, Rabu (27/8/2025),

Ia pun membandingkan kehancuran Gaza dengan tragedi jatuhnya Baghdad di tangan bangsa Mongol pada 1258 M. Ia menyinggung Pertempuran Ain Jalut (1260) di Galilea yang kala itu berhasil menghentikan laju Mongol dan menjadi titik balik penting bagi dunia Islam. 

“Sebagaimana hancurnya kekuatan bangsa Mongol dalam Pertempuran Ain Jalut menandai berakhirnya pasukan kejahatan dan kehancuran [mereka], apa yang terjadi di Gaza hari ini, dengan pertolongan Allah, akan menjadi awal dari berakhirnya era Zionis,” tulisnya lagi.

 

photo
Asap mengepul ke langit menyusul serangan udara tentara Israel di Khan Younis, Jalur Gaza, Senin, 18 Agustus 2025. - (AP Photo/Mariam Dagga)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement