Jumat 05 Sep 2025 10:51 WIB

Saat Abu Lahab Mengakui Kejujuran Rasulullah SAW

Abu Lahab meyakini kejujuran Nabi.

Dakwah Nabi Muhammad (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Dakwah Nabi Muhammad (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  MAKKAH --Diceritakan Amru Khalid dalam bukunya yang berjudul Semua Akhlak Nabi, seperti kisah Abu Jahal, mayoritas dari mereka beranggapan bahwa Abu Jahal berbohong kepada Nabi SAW karena Abu Jahal beranggapan bahwa Rasulullah SAW adalah seorang pembohong. Padahal, dia mengetahui bahwa Nabi SAW merupakan orang yang dapat dipercaya. 

Suatu ketika, Nabi menjumpai Abu Jahal bersama seorang temannya. Kemudian, beliau Saw mengajaknya masuk Islam. Lalu Abu Jahal menjawab, “Wahai Muhammad, engkau pembohong, aku tidak percaya kepadamu.” 

Baca Juga

Saat itu, Nabi SAW bersedih, kemudian pergi meninggalkan Abu Jahal dan temannya itu. Lalu, Abu Jahal berkata pada temannya. “Sesungguhnya saya tahu dia adalah orang yang dapat dipercaya, akan tetapi ada faktor yang mengganjal untukku untuk beriman kepada,” jelas Abu  Jahal.

Abu Jahal menambahkan, bahwa kabilahnya dengan kabilah Nabi SAW ibarat kuda pacuan. Mereka mengatakan, ‘Kami punya ini’ dan kabilah kami pun menjawab ‘Kami juga punya ini’.   

Sampai mereka mengatakan, “Kami mempunyai seorang Nabi.” Maka, kabilah Abu Jahal punya apa? Dari situlah kita bisa mengambil hikmah, bahwa begitulah sifat Abu Jahal yang suka mencari keuntungan pribadi. 

Tentu, sifatnya berbohong bukan hanya membohongi orang, melainkan menjelaskan sifat culasnya Abu Jahal untuk memperoleh suatu kedudukan di mata orang lain. Semoga kita bukan termasuk orang yang demikian. Aamiin. Wallahu’alam bii shawab.

 

sumber : Dok Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement