Selasa 23 Sep 2025 17:15 WIB

Mengapa Nama Nabi Ibrahim Disebut Setiap Tahiyat Akhir Ketika Sholat? Ini Rahasianya

Nabi Ibrahim adalah sosok yang istimewa.

Ilustrasi Muslimah. Nabi Ibrahim adalah sosok yang istimewa.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi Muslimah. Nabi Ibrahim adalah sosok yang istimewa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Jika kita sholat dan membaca tasyahud atau tahiyyat akhir, kita akan temukan kalimat yang menyebutkan Nabi Ibrahim alaihissalam dan keluarganya. Mengapa Nabi Ibrahim disebutkan dalam tasyahud akhir?

Ulama terkemuka Al-Azhar Mesir, Syekh Yusri Jabir, menjelaskan penyebutan Sayyiduna Ibrahim al-Khalil dalam tasyahud ketika kita mengucapkan: كما صليت على سيدنا إبراهيم pada dasarnya kembali kepada doa Nabi Ibrahim sendiri. Ini sebagaimana tertuang dalam surat as-Syu’ara ayat 84:

Baca Juga

وَاجْعَلْ لِي لِسَانَ صِدْقٍ فِي الْآخِرِينَ

“Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.”

Ini maksudnya bahwa Nabi Ibrahim berdoa untuk senantiasa disebutkan dengan kebaikan di umat-umat yang datang setelahnya, yakni umat Nabi Muhammad SAW.

Oleh karena itu, Nabi memilih untuk memenuhi panggilan leluhurnya yaitu Ibrahim, dengan menyebutnya dalam tasyahud melalui kalimat:

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم

“Ya Allah berkahilah Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau ridhai Ibrahim.”

Nabi Muhammad SAW bangga memiliki hubungan kekerabatan dengan Nabi Ibrahim. Rasulullah SAW bersabda:

أنا دعوة أبي إبراهيم

“Aku adalah dakwahnya leluhurku, Ibrahim.”

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement