Selasa 24 Nov 2015 19:14 WIB

Mau Transaksi Online dengan Kartu Kredit Secara Aman, Begini Caranya

transaksi online
transaksi online

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Norton by Symantec, hari ini merilis temuannya dari Norton Cybersecurity Insights Report, yang menyoroti kenyataan pahit dari kejahatan online dan efek personalnya pada konsumen.

Laporan ini menemukan bahwa secara global, 62 persen konsumen percaya bahwa informasi kartu kredit mereka akan dicuri secara online, dibandingkan dengan 38 persen yang berpikir bahwa mereka akan kehilangan informasi kartu kredit dari wallets mereka. Selain itu, 47 persen melaporkan mereka pernah terkena dampak dari cyber crime.

Untuk mencegah cybercrime kartu kredit, Norton memberikan sejumlah tim agar pengguna tetap aman ketika Online:

 

  • Pilih password yang unik dan aman untuk setiap akun online yang Anda miliki. Untuk tips mengenai bagaimana cara melakukannya, klik di sini.
  • Hapus email dari pengirim yang tidak Anda kenal, dan jangan klik lampiran atau link pada email yang terlihat mencurigakan.
  • Pada situs sosial media, jika terdapat tawaran yang nampaknya terlalu menarik, ya mungkin saja benar. Waspadalah terhadap perangkap mengklik link dari situs media sosial. Sebelum mengklik, arahkan mouse ke link untuk melihat tujuannya. Klik-lah pada link yang mengarah ke halaman perusahaan terkemuka dan resmi.
  • Selalu pantau akun keuangan Anda terkait aktivitas yang tidak biasa. Jika ada biaya yang Anda rasa tidak pernah Anda keluarkan, segera laporkan. Seringkali kejahatan cyber akan melakukan 'tes' pembayaran dalam jumlah kecil sebelum mencoba untuk menguras rekening bank Anda.
  • Jangan menunda instalasi software keamanan seperti Norton Security dan memperbaharuinya secara teratur.
  • Gunakan solusi backup yang aman untuk melindungi file dan backup secara teratur sehingga penjahat tidak dapat menggunakannya sebagai tebusan.
  •  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement