REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Facebook dilaporkan telah diblokir di Vietnam selama akhir pekan sebagai bagian dari tindakan keras yang berkelanjutan dari pemerintah di media sosial.
Hal ini diawali oleh bencana lingkungan yang disebabkan pembuangan limbah dari perusahaan asal Taiwan.
Dilansir dari laman Digitaltrends, Ahad (22/5) pemrotes berpendapat bahwa air limbah dari pabrik menyebabkan kematian massal ikan di peternakan air terdekat. Kemudian pemrotes melakukan unjuk rasa di media sosial melalui Facebook.
Warga di Vietnam marah pada kedua pabrik dan pemerintah untuk tidak bertindak keras atas masalah ini. Pabrik tersebut, Formosa, telah membantah melakukan sesuatu yang salah, dan pemerintah bahkan mengklaim bahwa kematian ikan adalah hasil dari ledakan ganggang beracun.
PBB telah menyatakan keprihatinan atas masalah ini. Komisaris Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa dirinya kecewa atas apa yang diterima oleh para demonstran untuk melindungi hak lingkungan tempat tinggal mereka.
Mereka juga marah setelah mengetahui ratusan ikan mati akibat limbah yang tercemar dari perusahaan tersebut.
Sosial media telah lama menjadi target bagi pemerintah untuk menekan protes terorganisir. Kembali pada tahun 2011, Mesir memblokir akses ke media sosial karena sebagian orang Mesir menyuarakan aspirasi mereka di dunia maya.
Pemerintah Iran juga sempat melakukan hal yang sama, memblokir Facebook agar tak ada serangan melalui siber.
Belum jelas alasan konkret dari pemerintah Vietnam yang memblokir Facebook khususnya di hari Ahad. Mengingat para demonstran seringkali melakukan aksi mereka di setiap akhir pekan.