REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terkait laporan yang menyebutkan adanya pengungkapan password yang diperoleh dari peretasan terhadap server Twitter, Country Business Head Twitter Indonesia, Roy Simangunsong, menegaskan hal itu terjadi bukan karena sistem keamanan Twitter lemah.
"Sebenarnya dari dulu (sistem keamanan) tidak ada masalah," kata dia, di Jakarta belum lama ini.
Dijelaskan lebih lanjut, tidak ada pernyatan (sistem keamanan) kurang, tidak ada juga pernyataan menjadi membuat (sistem keamanan) lebih kuat lagi.
"Tapi kami mengingatkan orang untuk pintar dalam membuat password," sambung dia.
Akibat dari peretasan tersebut, Twitter melakukan pemeriksaan, dan sejumlah akun telah diidentifikasi untuk perlindungan ekstra di mana pengguna akan menerima pemberitahuan untuk melakukan password reset.
"Terkait yang terkena atau potensial kena peretasan dikirimkan email ke mereka masing-masing, jadi saya enggak mengatakan secara spesifik Indonesia, tapi itu adalah insiatif secara global," kata Roy lagi.
Terlepas dari manapun asal peretasan tersebut, dia mengatakan, Twitter bertindak cepat untuk melindungi akun pengguna.
"Masalah peretasan itu, kami sudah menindaklanjuti, bisa dilihat di blog kami apa yang kami lakukan kepada pengguna kami, jadi kita dan para pengguna tidak usah khawatir," ujar dia.
Lebih lanjut, Roy juga mengingatkan bahwa penggunaan kata sandi yang kuat sangat diperlukan, tidak hanya dalam Twitter, namun juga untuk seluruh produk teknologi lainnya.
"Kalau menurut saya di dalam teknologi sendiri apa pun produk yang dipakai harus menggunakan sandi yang kuat," ujar dia.