Rabu 31 Aug 2016 16:58 WIB

Jerman Ingin Facebook Bekukan Penebar Keributan Daring

Rep: MGROL73/ Red: Winda Destiana Putri
Facebook
Foto: hardware.com
Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Dalam Negeri Jerman, Thomas de Maiziere mengatakan Facebook harus memiliki inisiatif untuk membekukan kegiatan penebar kebencian dan rasisme yang dilakukan pengguna. Hal tersebut disampaikan Thomas saat berada dalam kunjungannya ke kantor Facebook di Berlin.

Facebook harus berinisiatif menghapus konten-konten yang bersikap rasis, dan yang mengundang tindak tanduk kejahatan meski tanpa ada komplain sebelumnya,” ujar Thomas dikutip Reuters, Selasa (30/8).

Thomas juga mengatakan Facebook memiliki posisi ekonomi yang sangat strategis nan penting di Jerman. “Facebook memiliki kesamaan dengan perusahaan enterprise besar yang lainnya, yakni harus memiliki tanggung jawab sosial,” tambahnya.

Pemerintah Jerman sebelumnya juga telah mengkritik Facebook beberapa waktu lalu. Ketua Dewan Jerman telah melakukan komplain terhadap jejaring sosial terbesar tersebut, karena dianggap lambat dalam menangani masalah konten yang mengandung hate-speech dan anti imigran (rasisme).

Tahun lalu, Menteri Keadilan Jerman Heiko Maas mengatakan, Facebook mesti taat terhadap hukum sentimen Jerman terhadap masalah rasisme, meskipun di negara asalnya, jejaring sosial dengan pengguna mencapai 1,6 miliar tersebut dibolehkan bebas dalam berekspresi.

Thomas juga menghargai upaya Facebook menggunakan software yang mampu mengidentifikasi berbagi konten yang terindikasi melanggar hukum. Tidak hanya itu, Thomas juga mengapresiasi Facebook atas upayanya dalam memerangi kekerasan seksual terhadap anak. Ia menuturkan betapa pentingnya melawan diseminasi dari konten-konten ilegal.

“Sebuah perusahaan dengan reputasi yang baik dalam berinovasi akan mendapatkan reputasi yang baik pula disini,” ujar Thomas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement