Rabu 14 Sep 2016 10:27 WIB

Facebook dan Twitter Gabung Jaringan Anti-Hoax

Red: Ilham
 Facebook dan Twitter menggabungkan diri dengan jaringan beranggotakan 30 perusahaan media dan teknologi untuk memerangi berita palsu (hoax).
Foto: BBC
Facebook dan Twitter menggabungkan diri dengan jaringan beranggotakan 30 perusahaan media dan teknologi untuk memerangi berita palsu (hoax).

REPUBLIKA.CO.ID, New York -- Maraknya kritikan terkait peredaran berita palsu (hoax) membuat Facebook dan Twitter bergabung dengan jaringan bernama First Draft Coalition. Facebook dan Twitter menyatakan ingin meningkatkan kualitas informasi di media sosial.

Jaringan First Draft Coalitionberanggotakan 30 perusahaan media dan teknologi yang fokus memerangi berita palsu. Jaringan ini dibentuk pada Juni 2015 dengan dukungan dari perusahaan induk Google, Alphabet Inc. yangmempunyai misi menciptakan kode etik independen dan mempromosikan literasi berita pada pengguna mendia sosial. Mereka juga berencana meluncurkan perangkat yang berfungsi untuk memeriksa kebenaran sebuah berita.

Perangkat itu akan diluncurkan pada akhir Oktober mendatang, kata Jenni Sargent, direktur pelaksana jaringan First Draft Coalition, melalui surat elektronik. Beberapa anggota koalisi tersebut di antaranya adalah surat kabar New York Times, Washington Post, Buzzfeed News, Agence France-Presse, dan CNN.

Facebook, yang merupakan jaringan media sosial terbesar di dunia dengan pengguna bulanan sekitar 1,7 miliar orang, telah berulang kali dikritik karena secara tidak langsung berperan menyebarkan informasi dan berita palsu. Sementara Twitter, yang mempunyai pengguna harian sekitar 140 juta orang, selama ini memainkan peran penting dalam menyebarkan berita terhangat dan laporan langsung dari saksi mata.

Pada Agustus lalu, Facebook meningkatkan penggunaan otomatisasi untuk menyeleksi topik paling hangat dengan fiture Trending sebagai cara untuk mengurangi bias. Sementara Twitter pada Juli lalu menghapus postingan dari kelompok-kelompok radikal yang mengglorifikasi serangan teror truk di Nice, Prancis. Atas kebijakan itu, mereka dipuji oleh sejumlah lembaga pemantau media.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement