REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yahoo Groups, salah satu layanan dari pelopor search engine dan portal internet milk Verizon tersebut ditutup sejak 21 Oktober ini. Banyak pengguna yang mungkin kecewa, karena tak akan lagi bisa mengunggah konten dan seluruh isi di dalamnya akan dihapus sebelum akhir 2019.
Meski demikian, dilansir The Verge, Yahoo mengumumkan bahwa pengguna memiliki waktu ektra untuk mengunggah konten. Perusahaan ini memungkinkan orang-orang untuk lebih lama menikmati unggahan hingga 28 Oktober, satu pekan ekstra dari rencana semula.
Namun, pada 14 Desember mendatang, Yahoo tetap akan mulai menghapus seluruh konten yang ada pada Yahoo Groups. Di antara konten tersebut adalah file pengguna, polling, foto, folder, link, database, kalender, percakapan, hingga riwayat pesan pengguna.
Karena itu, Yahoo telah menyarankan pengguna untuk menyimpan dokumen penting yang ada dalam layanan itu, dengan cara mengunduhnya. Perusahaan telah memastikan bahwa setelah akhir tahun ini, semua dokumen dalam Yahoo groups akan hilang dan tak dapat dikembalikan.
Yahoo Groups menjadi layanan yang pernah berfungsi sebagai tempat untuk berdiskusi mengenai banyak topik, seperti halnya Reddit. Namun, setelah konten yang lama hilang, Anda tetap akan dapat mencarinya melalui fitur browse.
Dalam sebuah pernyataan, Yahoo menyarankan agar orang-orang tetap menggunakan Groups untuk mengirimkan email. Menurut perusahaan itu, sebagian besar pengguna terhubung dan berbagi konten melalui email.
“Yahoo Groups akan terus menyediakan cara bagi orang-orang untuk terhubung dengan komunitas mereka, sesuai dengan topik yang diminati dan kami akan terus mendengarkan feedback untuk memastikan pengguna kami senang,” ujar pernyataan Yahoo.
Namun, langkah-langkah ini menandakan awal dari akhir layanan yang pertama kali diluncurkan pada 1998 dan dirilis ulang pada 2001. Hingga saat ini, Yahoo belum menjelaskan secara rinci mengapa layanan Groups ditutup.