Ahad 13 Mar 2016 13:01 WIB

Ratusan Pelajar SMA Tunjukkan Kemampuan Penguasaan Teknologi dan Sains

Pameran teknologi dan sains. (ilustrasi).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pameran teknologi dan sains. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Lebih dari seratus pelajar SMA yang memiliki talenta dan bakat sebagai inovator ataupun maker dalam bidang science, technology, engineering, art dan math (STEAM) mempertunjukkan hasil kreasi dan inovasinya pada Innovation Fair 2016 (#INF2016), yang diselenggarakan oleh Sampoerna University di Jakarta.

Para pelajar yang berpartisipasi dalam acara ini adalah mereka yang pernah menjadi peserta dan telah terinspirasi oleh program Science Mathematics and Art Laboratory (SMART LAB), sebuah inisiatif dari Putera Sampoerna Foundation sejak 2013, yang didukung pula United States Agency for International Development (USAID) bekerja sama dengan Intel Indonesia, The New York Hall of Science (NYSCi), and Tuft University-New York.

Secara keseluruhan, program SMART LAB selama satu hari ini akan diikuti oleh 600 peserta, yang terdiri dari pelajar dan anggota komunitas sains di Jakarta dan sekitarnya.

“Dalam dua tahun masa penyelenggaraan, program SMART Lab telah berhasil menunjukkan hasil positif. Hal ini terlihat dari semakin bertambahnya minat para pelajar untuk bergabung dalam program STEM dan mempelajarinya melalui metode ajar yang inovatif, atraktif, dan dinamis,” ujar Dr Wahdi Salasi April Yudhi, rektor Sampoerna University.

“Hal tersebut pula yang kemudian mendorong terselenggaranya Innovation Fair 2016, di mana acara ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para peserta program SMART Lab yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia untuk menampilkan berbagai inovasi di bidang teknologi yang telah mereka ciptakan,” sambungnya.

Menurut penjelasan Acting Mission Director USAID, Patrick Wilson, SMART LAB Innovation Fair mendapat dukungan pendanaan dari lembaga USAID sebesar 1,5 juta dolar, yang juga berkontribusi memberikan bantuan ide, technical assistance, dan mendukung kerja sama dengan universitas dan perusahaan dari Amerika.

“Sains, teknologi, inovasi, dan kemitraan merupakan elemen yang penting untuk menghadapi tantangan pembangunan. Melalui kerja sama yang terjalin antara institusi pendidikan tinggi di Indonesia dan Amerika, kami berupaya untuk menginsipirasi para pendidik untuk mengajarkan pendidikan STEM di dalam kelas, serta membekali mereka dengan keterampilan dan fasilitas yang lebih baik dalam mengajarkannya. Kami memberi pelatihan mengenai metode kreatif pengajaran dan menciptakan area bagi para maker di sekolah, dengan harapan dapat menumbuhkan keinginan para pelajar untuk aktif terlibat dan tertarik mengetahui lebih banyak lagi.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement