REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama berabad-abad, orang telah memperlambat napas untuk menenangkan pikiran mereka. Sebagian orang, melakukan hal tersebut baik melalui, meditasi atau pun yoga.
Terlepas dari apa pun itu, bukti ilmiah telah didukung fakta bahwa napas kita dapat menimbulkan perasaan ketenangan, meskipun tidak ada yang pernah bisa mengetahui persis bagaimana itu terjadi. Sekarang, para peneliti berpikir mereka mungkin akhirnya menemukan jawabannya, penentuan sekelompok kecil neuron, di otak batang tikus yang menghubungkan napas dengan perasaan tenang.
Baca juga: Ilmuwan Ingin Gunakan Laba-Laba Mematikan Cegah Kerusakan Otak
Penelitian sejauh ini terbatas pada tikus, ilmuwan belum meniru hasil ini untuk manusia. Tapi, otak tikus memiliki banyak kesamaan dengan otak manusia, sehingga titik awal yang baik yang bisa mulai menjelaskan pada tingkat fisik bagaimana praktek-praktek seperti, meditasi dan yoga dapat membawa pada perasaan tenang. "Penelitian ini membuat penasaran karena memberikan pemahaman sel dan molekuler dari bagaimana yang mungkin bekerja," kata pemimpin peneliti, Mark Krasnow dari Stanford University School of Medicine dilansir dari laman Science Alert.
Kelompok sel tersebut menjadi milik kompleks pra-Bötzinger, daerah neuron jauh di dalam batang otak yang dikenal, seperti alat pacu jantung pernapasan. Struktur ini pertama kali ditemukan pada tikus kembali pada 1991, tetapi struktur yang mirip juga telah ditemukan pada manusia. "Alat pacu jantung pernapasan memiliki, dalam beberapa hal, pekerjaan ini lebih keras daripada rekan di hati," kata Krasnow.