Selasa , 01 Oct 2019, 11:19 WIB
Muhammadiyah Sumbar: Tragedi Wamena Bukan Rasialisme
Selasa , 01 Oct 2019, 11:14 WIB
14 Korban Kerusuhan Wamena Masih Dirawat
Selasa , 01 Oct 2019, 09:42 WIB
Mahasiswa Lampung Galang Bantuan Korban Konflik Wamena
Selasa , 01 Oct 2019, 09:36 WIB
Komnas HAM: Ada Gerombolan Lain di Wamena
Selasa , 01 Oct 2019, 07:37 WIB
Politikus PAN Kritik Penanganan Papua
Selasa , 01 Oct 2019, 05:46 WIB
Rusuh Wamena: ‘Kami Lindungi Mereka di Gereja’
Senin , 30 Sep 2019, 18:46 WIB
Komnas HAM Minta Kebutuhan Dasar Pengungsi di Papua Dijamin
Senin , 30 Sep 2019, 15:23 WIB
Wagub Sulsel Serahkan Bantuan Sosial Ke Wamena
Senin , 30 Sep 2019, 13:09 WIB
Ruang Kosong Kekerasan Papua
Senin , 30 Sep 2019, 09:43 WIB
Pengungsi Wamena Menangis Minta Pulang ke Kampung Halaman
Ahad , 29 Sep 2019, 23:33 WIB
Dinkes: Layanan Kesehatan Korban Wamena Masih Berjalan
Ahad , 29 Sep 2019, 20:00 WIB
Istana: Gelombang Eksodus dari Wamena tak Terhindarkan
Muhammadiyah Minta Pemerintah Lindungi Warga di Wamena
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta kepada pemerintah untuk memaksimalkan perlindungan terhadap warga di Wamena, Papua. Hal ini disampaikan Haedar setelah mencermati kerusuhan yang membuatkan puluhan warga meninggal dunia di Wamena. "Pemerintah hendaknya mengoptimalkan langkah-langkah perlindungan terhadap seluruh warga serta mencari solusi yang terbaik dalam menangani dan menyelesaikan masalah di bumi Papua tersebut," ujar Haedar...
Ahad , 29 Sep 2019, 17:14 WIB
Kerusuhan Papua, Persis Imbau Umat Islam Waspada Provokasi
Ahad , 29 Sep 2019, 16:58 WIB
PBNU Imbau Masyarakat di Papua Rajut Persaudaraan
Ahad , 29 Sep 2019, 08:40 WIB
Warga Dilibatkan Jaga Dokter di Lany Jaya, Papua
Sabtu , 28 Sep 2019, 08:55 WIB
Para Dokter dan Guru di Papua Khawatirkan Keselamatan
Sabtu , 28 Sep 2019, 08:21 WIB
Eksodus dari Wamena Berlanjut
Jumat , 27 Sep 2019, 06:05 WIB
Setengah Tiang untuk Dr Soeko, Pengabdi di Tolikara
Kamis , 26 Sep 2019, 18:30 WIB
Masyarakat Papua Butuh Rasa Aman
Kamis , 26 Sep 2019, 07:30 WIB
Pemkab Jayawijaya Tanggung Pemulangan Jenazah Warga Sumbar
Kamis , 26 Sep 2019, 07:06 WIB
Sembilan Perantau Sumbar Jadi Korban Kerusuhan di Papua
Selasa , 24 Sep 2019, 08:11 WIB
Wamena Rusuh: LIPI Akibat Persoalan Lama tak Tuntas
Selasa , 24 Sep 2019, 02:00 WIB
Kemenhub Minta Bandara Wamena Dijaga
Kamis , 19 Sep 2019, 09:35 WIB
TNI/Polri dan KKSB Baku Tembak di Ilaga
Senin , 16 Sep 2019, 10:26 WIB
Siswa Terdampak Kerusuhan di Papua Kembali Sekolah
Sabtu , 07 Sep 2019, 10:48 WIB
Jalan Damai Menghitung Korban Rusuh di Papua
Sabtu , 07 Sep 2019, 07:05 WIB
Tokoh Lintas Agama Papua Kembali Serukan Perdamaian
Sabtu , 07 Sep 2019, 06:57 WIB
Benarkah Ada ISIS dalam Kerusuhan di Papua dan Papua Barat?
Hendropriyono Lebih Suka Tambah 1.000 Musuh
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Kepala BIN Hendropriyono mengatakan keberadaan penghianat di dalam negara ini sangat membahayakan keutuhan bangsa. Termasuk adanya penghianat di kerusuhan Papua."Lebih bagus kita tambah 1.000 musuh daripada satu orang penghianat, kita harus membersihkan negeri ini dari orang-orang yang melakukan penghianatan," kata Hendropriyono di Jakarta, Kamis (5/9) malam.Menurut dia, rakyat dan semua elemen harus bersatu demi mencegah...
Kamis , 05 Sep 2019, 06:32 WIB
Investor Domestik Diprioritaskan Bangun Ibu Kota Baru
Kamis , 05 Sep 2019, 06:05 WIB
Komisi HAM PBB Soroti Papua
Rabu , 04 Sep 2019, 06:48 WIB
Besok Internet di Papua Pulih?
Rabu , 04 Sep 2019, 06:39 WIB
Keterlibatan Asing Di Papua Disoroti
Selasa , 03 Sep 2019, 06:03 WIB
Istana Tuding Benny Wenda Dalang Rusuh Papua
Sabtu , 31 Aug 2019, 14:27 WIB
Papua
Sabtu , 31 Aug 2019, 06:46 WIB
Tersangka Ujaran Rasialisme Papua Bertambah
Sabtu , 31 Aug 2019, 06:28 WIB
Cegah Konflik di Jayapura Meluas
Jumat , 30 Aug 2019, 10:36 WIB
Pemerintah Diharapkan Efektif Menangani Demonstrasi Papua
Jumat , 30 Aug 2019, 06:23 WIB
Gereja: Turunkan Bintang Kejora
Jumat , 30 Aug 2019, 05:47 WIB
Internet Papua Diblokir: 'Anak-Anak tak Bisa Lihat Ayah'
Jumat , 30 Aug 2019, 05:34 WIB
Tokoh Islam: Urus Ketidakadilan Papua
Kamis , 29 Aug 2019, 06:07 WIB