Rabu 02 Sep 2015 21:52 WIB

IIBF Ajang Majukan Kebudayaan Indonesia

Rep: C16/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengunjung membaca koleksi buku salah satu stand saat gelaran Indonesia International Book Fair 2015 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (2/9).
Foto: Republika/ Wihdan
Pengunjung membaca koleksi buku salah satu stand saat gelaran Indonesia International Book Fair 2015 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kacung Maritjan, mengatakan pameran buku berskala internasional merupakan salah satu upaya memajukan kebudayaan sekaligus peradaban Indonesia.

"Buku adalah produk kebudayaan dan salah satu bentuk peradaban," ujar Kacung pada acara pembukaan Indonesia International Book Fair (IIBF) 2015 di Jakarta Convention Center, Rabu (2/9).

Kacung mengatakan buku bukan hanya sekedar sebagai alat informasi dan komunikasi. Buku merupakan hasil ilmu pengetahuan sekaligus pengetahuan itu sendiri.

Menurut Kacung, buku juga merupakan sesuatu yang dapat disampaikan untuk alat pembelajaran kebaikan hari ini dan juga mendatang. Oleh karena itu, peradaban tidak akan tumbuh apabila tidak ada buku.

Sehingga, kata Kacung, buku merupakan sesuatu yang sangat penting bagi peradaban. Indonesia sendiri, kata dia, telah mengalami beragam evolusi tentang perbukuan diantaranya yaitu dengan lontar. Orang menulis gagasannya di lontar. Dalam perkembangannya, kini lontar telah menjadi buku. 

"Karena buku merupakan produk kebudayaan maka Indonesia kalau mau menjadi negara besar, mau tidak mau harus mencintai buku dan mengembangkan buku salah satunya dengan menghelat pameran buku," kata Kacung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement